Untuk memperkuat armada perang di lautan, pemerintah kita Indonesia berencana membeli 3 kapal perang baru berjenis Kapal Selam, menurut informasi yg didapatkan blog's Berita Kapal, Kapal Perang ini akan dibuat dengan sistem joint-production dengan perusahaan asal Korea Selatan.
Ilustrasi kapal selam
Kementerian Pertahanan Republik Indonesia menandatangani kontrak pengadaan 3 unit kapal selam dengan perusahaan galangan kapal asal Korea Selatan, Daewoo Shipbuilding Marine Enginerering (DSME). Tiga kapal selam ini akan segera melengkapi armada tempur TNI Angkatan Laut.
Kontrak pengadaan 3 unit kapal selam tersebut ditandatangani oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan RI Mayjen TNI Ediwan Prabowo dan President & CEO DSME Sang-Tae Nam. Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Young Sun Kim, Atase Pertahanan Korea Selatan di Jakarta Kolonel Moo Dae Cheol, serta sejumlah pejabat di lingkungan Kemhan, Mabes TNI dan Mabes TNI Angkatan Laut, juga ikut meyaksikan penandatanganan kontrak tersebut,
Kemhan berharap, kehadiran 3 kapal selam baru ini dapat memperkuat daya tempur dan daya tangkal TNI Angkatan Laut. Sebelumnya, RI menjajaki beberapa negara untuk pengadaan kapal selam bagi TNI AL. Negara-negara yang sempat dipertimbangkan RI untuk memproduksi kapal selam tersebut adalah Jerman (U-209), Korea Selatan (Changbogo), Rusia (Kelas Kilo), dan Prancis (Scorpen).
“Setelah melalui tender dan disesuaikan dengan spesifikasi teknis, kebutuhan operasional, serta anggaran yang ada, akhirnya diputuskan pengadaan dilakukan dari Korea Selatan,” demikian rilis pers Pusat Komunikasi Publik Kemhan seperti yang diterima VIVAnews, Kamis 22 Desember 2011.
Setelah penandatanganan kontrak kerjasama ini, RI dan Korea Selatan masih akan membahas lebih lanjut soal transfer teknologi yang dapat menguntungkan kedua belah pihak. President & CEO DSME Sang-Tae Nam meyakini, kontrak pembangunan kapal selam ini akan meningkatkan hubungan kerjasama antara RI dan Korea Selatan.
Sang-Tae Nam menjelaskan, sesuai pesanan Kemhan RI, DSME akan membangun tiga Kapal selam DSME209 Kelas Diesel-Electric. Dari ketiga kapal selam ini, kapal selam pertama dan kedua akan dibangun di Korea dengan melibatkan perusahaan galangan kapal Indonesia yaitu PT. PAL, sedangkan untuk kapal selam ketiga nantinya akan diproduksi di PT. PAL, Surabaya.
Sang-Tae Nam juga mengemukakan, pembuatan kapal selam RI dengan sistem joint production ini akan menciptakan lapangan pekerjaan. “Saya berharap kerja sama ini akan berkontribusi bagi pengembangan industri perkapalan kedua negara,” imbuhnya.
Sebelum kontrak pengadaan kapal selam ini, DSME telah menandatangani dua kontrak terpisah lainnya dengan Kemhan RI, untuk meningkatkan kinerja dan memperbaiki kapal selam KRI Cakra dan KRI Nanggala milik Indonesia. Perbaikan KRI Cakra telah tuntas dan kapal terkait telah diserahkan kembali ke Indonesia pada April 2006. Sementara perbaikan KRI Nanggala juga telah usai. Kapal tersebut kini tengah diuji, dan dijadwalkan untuk diserahkan kembali ke Indonesia pada Januari 2012.
Sang-Tae Nam mengungkapkan, DSME memiliki rekam jejak cukup baik dalam menangani proyek-proyek kerjasama dengan galangan kapal luar negeri. Sekitar 20 tahun yang lalu, kata dia, DSME mendapatkan transfer teknologi di bidang pembuatan kapal dari Jerman. Sejak itu, DSME telah berhasil membangun 8 kapal selam untuk Angkatan Laut Republik Korea Selatan. Kini, DSME siap melakukan trasnfer teknologi dan bekerjasama dengan PT. PAL Indonesia. (eh)• VIVAnews
Kontrak pengadaan 3 unit kapal selam tersebut ditandatangani oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan RI Mayjen TNI Ediwan Prabowo dan President & CEO DSME Sang-Tae Nam. Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Young Sun Kim, Atase Pertahanan Korea Selatan di Jakarta Kolonel Moo Dae Cheol, serta sejumlah pejabat di lingkungan Kemhan, Mabes TNI dan Mabes TNI Angkatan Laut, juga ikut meyaksikan penandatanganan kontrak tersebut,
Kemhan berharap, kehadiran 3 kapal selam baru ini dapat memperkuat daya tempur dan daya tangkal TNI Angkatan Laut. Sebelumnya, RI menjajaki beberapa negara untuk pengadaan kapal selam bagi TNI AL. Negara-negara yang sempat dipertimbangkan RI untuk memproduksi kapal selam tersebut adalah Jerman (U-209), Korea Selatan (Changbogo), Rusia (Kelas Kilo), dan Prancis (Scorpen).
“Setelah melalui tender dan disesuaikan dengan spesifikasi teknis, kebutuhan operasional, serta anggaran yang ada, akhirnya diputuskan pengadaan dilakukan dari Korea Selatan,” demikian rilis pers Pusat Komunikasi Publik Kemhan seperti yang diterima VIVAnews, Kamis 22 Desember 2011.
Setelah penandatanganan kontrak kerjasama ini, RI dan Korea Selatan masih akan membahas lebih lanjut soal transfer teknologi yang dapat menguntungkan kedua belah pihak. President & CEO DSME Sang-Tae Nam meyakini, kontrak pembangunan kapal selam ini akan meningkatkan hubungan kerjasama antara RI dan Korea Selatan.
Sang-Tae Nam menjelaskan, sesuai pesanan Kemhan RI, DSME akan membangun tiga Kapal selam DSME209 Kelas Diesel-Electric. Dari ketiga kapal selam ini, kapal selam pertama dan kedua akan dibangun di Korea dengan melibatkan perusahaan galangan kapal Indonesia yaitu PT. PAL, sedangkan untuk kapal selam ketiga nantinya akan diproduksi di PT. PAL, Surabaya.
Sang-Tae Nam juga mengemukakan, pembuatan kapal selam RI dengan sistem joint production ini akan menciptakan lapangan pekerjaan. “Saya berharap kerja sama ini akan berkontribusi bagi pengembangan industri perkapalan kedua negara,” imbuhnya.
Sebelum kontrak pengadaan kapal selam ini, DSME telah menandatangani dua kontrak terpisah lainnya dengan Kemhan RI, untuk meningkatkan kinerja dan memperbaiki kapal selam KRI Cakra dan KRI Nanggala milik Indonesia. Perbaikan KRI Cakra telah tuntas dan kapal terkait telah diserahkan kembali ke Indonesia pada April 2006. Sementara perbaikan KRI Nanggala juga telah usai. Kapal tersebut kini tengah diuji, dan dijadwalkan untuk diserahkan kembali ke Indonesia pada Januari 2012.
Sang-Tae Nam mengungkapkan, DSME memiliki rekam jejak cukup baik dalam menangani proyek-proyek kerjasama dengan galangan kapal luar negeri. Sekitar 20 tahun yang lalu, kata dia, DSME mendapatkan transfer teknologi di bidang pembuatan kapal dari Jerman. Sejak itu, DSME telah berhasil membangun 8 kapal selam untuk Angkatan Laut Republik Korea Selatan. Kini, DSME siap melakukan trasnfer teknologi dan bekerjasama dengan PT. PAL Indonesia. (eh)• VIVAnews
No comments:
Post a Comment