Djasmil, salah satu kru kapal Crude Palm Oil (CPO) milik Singapura yang sempat disandera di Somalia
Sejumlah pihak keluarga yang telah lama menunggu kedatangan langsung memeluk pria kelahiran Kolaka 1 Februari 1973 ini.
Djasmil yang ditemui dikediaman orang tuanya menceriterakan pengalamannya selama ditawan tujuh bulan oleh perompak Somalia. Kapal MT Gemini yang memuat minyak kelapa sawit bahkan diserang oleh perompak bersenjata lengkap dan mengendarai speed boat.
Kapal yang yang berangkat dari Sumatera dengan tujuan Mombasah, Kenya tersebut akhirnya berhenti setelah kawanan perombak beranggotakan enam orang tersebut melontarkan senjata RPJ ke arah anjungan kapal hingga beberapa kali.
"Kami lalu bersembunyi di ruang mesin kapal untuk menghindari serangan para perompak, " kata Djasmil menceritakan pengalaman hidupnya selama ditawan perompak somalia.
Kejadian tersebut terjadi saat fajar menyingsing sehingga sebagian kru kapal lainnya tidak mengetahui kejadian tersebut. Kapal MT Gemini sendiri hanya memiliki 25 kru. 13 diantaranya merupakan warga Indonesia, empat warga Korea, tiga warga Burma dan lima warga Cina.
Ketika itu, perompak lalu naik ke atas kapal dan menodongkan senjata ke kapten kapal. Para perompak juga meminta kapten kapal menunjukkan persembunyian awak kapal lainnya. Usai menemukan awak kapal, para awak kapal kemudian disekap dalam ruang rekreasi berukuran 6x6.
" Kendati disekap kami tetap diberi pangan yang cukup, " ujar Djasmil.
No comments:
Post a Comment