Berita Kapal |
- VIDEO: Tanker Karam, Perairan Batam Dicemari Solar
- Lowongan Kerja Pelaut Crewing Supervisor
- Job pelaut untuk C/O and 2/O - Heavy Lift Vessel
- Setelah Koja, waktu tunggu di JICT cukup 4-5 hari
- KESDM Bagikan Conveter Kit Untuk Kapal Laut
- Job Pelaut Terbaru 24 Januari 2013 Untuk ATT II (2nd Eng)
- 2 Kapal Saksi Bisu Tsunami Aceh Akan Dihancurkan
VIDEO: Tanker Karam, Perairan Batam Dicemari Solar Posted: 24 Jan 2013 04:20 AM PST VIDEO: Tanker Karam, Perairan Batam Dicemari Solar Liputan6.com, Batam : Angin kencang disertai gelombang tinggi kembali menerjang perairan Batam, Kepulauan Riau. sebuah kapal tanker bermuatan solar pun karam dan nyaris tenggelam akibat dihantam ombak. Pantauan Liputan 6 SCTV, Rabu (23/1/2013), posisi kapal tanker Systemindo Perdana nyaris tenggelam di perairan pulau Mengkada Kecamatan Bulang, Kota Batam. Tanker bermuatan solar ini semula sedang lego jangkar, namun tiba-tiba dihantam angin kencang disertai gelombang tinggi. Kapal tersebut langsung karam. Akibatnya, muatan kapal yang berisi solar itu tumpah dan mencemari laut di sekitarnya. Sejumlah nelayan pun memprotes kapten maupun anak buah kapal yang karam itu terkait tumpahnya solar ke laut. Namun tak satu orang pun yang bisa ditemui untuk mengklarifikasi hal tersebut. Nelayan mendesak pemilik kapal segera menarik kapal ke lokasi aman, sehingga tumpahan solar tidak meluas. Sementara itu di perairan Pulo Merak, Cilegon, Banten, sebuah kapal tongkang juga nyaris tenggelam akibat dihantam gelombang tinggi. Kapal tersebut juga terseret ke bagian pesisir pantai sebelum menghantam karang dan urugan batu. Akibat hantaman keras itu lambung kapal mengalami kebocoran. Upaya sejumlah kapal Tugboat untuk mengevakuasi kapal yang karam itu mengalami kesulitan karena kondisi kapal nyaris tenggelam dan sudah dipenuhi air laut. Tim evakuasi dari Polair Polda Banten dan Adpel Banten mengaku sulit mengevakuasi kapal yang sudah mengalami kerusakan parah dan terendam air. Tidak ada korban dalam peristiwa ini karena seluruh ABK selamat. (Hans/Adi) Lihat videonya disini |
Lowongan Kerja Pelaut Crewing Supervisor Posted: 24 Jan 2013 02:39 AM PST Lowongan Kerja Pelaut untuk Crewing Supervisor Job Location: Samarinda Qualifications: Bachelor Degree in Maritime Studies (Port and Shipping Management and any related study) Industry Exposure : has previous experience on board as Officer and familiar with offshore operations will be an advantage Understand the national regulation for crewing / seafarer Knowledge of Crew Certifications, Customs and Marine Department Fluent in English both oral and written Good Communication and Interpersonal skills Interested candidate may submit his/her application to dini.agusri@altusholdings.com |
Job pelaut untuk C/O and 2/O - Heavy Lift Vessel Posted: 24 Jan 2013 02:37 AM PST Job pelaut C/O and 2/O - Heavy Lift Vessel Job code : C/O - Heavy Lift Cargo English, ANT II, exp in Cargo vessel, 6 months, USD 3500 Job code : 2/O - Heavy Lift Cargo English, ANT III, exp in Cargo vessel, 6 month, USD 2500 Trading area : Singapore - Australia, mixed crews with Filipinos Selected candidates must ready for next week assignment Pls send your resume to : hr1.rlineindo@gmail.com or jobs@rl-indo.com with the job code or call us : (021) 43910292__ |
Setelah Koja, waktu tunggu di JICT cukup 4-5 hari Posted: 24 Jan 2013 01:23 AM PST Setelah Koja, waktu tunggu di JICT cukup 4-5 hari JAKARTA—Asosiasi Perusahaan Jalur Prioritas akan mendorong penurunan waktu tunggu pelayanan kapal dan barang (dwelling time) di terminal peti kemas lain setelah merealisasikan di Terminal Peti Kemas Koja, Jakarta. Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jalur Prioritas (APJP) I Made Dana M Tangkas mengatakan berhasilnya PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia menurunkan dwelling time di TPK Koja diharapkan bisa diikuti oleh perusahaan lain dalam asosiasi itu. Made mengatakan Toyota Manufacturing Indonesia mampu melakukan automatisasi seluruh prosedur distribusi barang sehingga dwelling time bisa ditekan menjadi hanya 1 hari di Terminal Koja dari sebelumnya mencapai 4 hari—5 hari. Setelah TPK Koja, terminal peti kemas lain seperti di Jakarta International Container Terminal (JICT) akan menjadi sasaran berikut. JICT juga merupakan terminal peti kemas hasil kerja sama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II atau Indonesia Port Corporation dengan Hutchison Port Holdings. "Asosasi bisa jadi tombak menjalankan program penurunan dwelling time, Toyota sudah menjadi pilot project, setelah itu akan dilanjutkan oleh anggota lain, dan ini kan baru di Koja, nanti kami upayakan ke JICT," katanya di Jakarta, Kamis (24/1). Guna merealisasikan rencana itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan kepelabuhanan di antaranya Pelindo II sebagai operator Pelabuhan Tanjung Priok, Ditjen Bea Cukai Kementerian Keuangan, dan Badan Karantina Kementerian Pertanian. |
KESDM Bagikan Conveter Kit Untuk Kapal Laut Posted: 24 Jan 2013 01:21 AM PST KESDM Bagikan Conveter Kit Untuk Kapal Laut INILAH.COM, Jakarta - Ditjen Minyak dan Gas Bumi (Migas), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjajaki kemungkinan memanfaatkan bahan bakar gas (Liqufied Natural Gas/LNG) untuk sumber energi penggerak mesin kapal laut. "Selama ini kan kapal laut terutama kapal perintis masih menggunakan bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis solar. Kalau menggunakan gas lumayan bisa mengurangi subsidi BBM," kata Plt, Dirjen Migas, A. Edy Hermantoro, seperti dikutip situs ESDM, Kamis (24/1/2013). Menurutnya, penggunaan LNG untuk transportasi laut sudah dilakukan di sejumlah negara di Benua Eropa dan berhasil dengan baik. Dia menambahkan, meski dilakukan konversi penggunanan bahan bakar, mesin kapal tidak perlu diganti karena sumber energi yang dipakai merupakan kombinasi antara LNG dan solar. "Berbeda dengan gas untuk transportasi darat, kalau gas habis kita switch menggunakan BBM. Tapi kalau untuk kapal laut ini, kombinasi keduanya. Mungkin 50 banding 50 atau 60 banding 40." tuturnya. Untuk penjajakan, Kementerian ESDM akan bekerja sama dengan Shell. Dalam waktu dekat akan dilakukan pendataan jumlah kapal perinstis di Indonesia agara dapat diketahui jumlah converter kit yang akan dibagikan. |
Job Pelaut Terbaru 24 Januari 2013 Untuk ATT II (2nd Eng) Posted: 23 Jan 2013 10:37 PM PST Job Pelaut Terbaru 24 Januari 2013 Untuk ATT II (2nd Eng) We need Class II (ATT II) Second Engineer General Cargo vessel of GRT =/- 10.000. MAIN ENGINE: HANSHIN 7835MC MCO 5190KW(7070PS)x173rpm Salary US$3400/- Must have experience onboard similar type vessels earlier. Will join on about 16 FEB in Singapore. Trading area: South-East Asia Flag: Panama Please Call : 081298348951 / Bayu *Thanks 4 All* |
2 Kapal Saksi Bisu Tsunami Aceh Akan Dihancurkan Posted: 23 Jan 2013 06:03 PM PST 2 Kapal Saksi Bisu Tsunami Aceh Akan Dihancurkan Aceh - Dua kapal patroli lepas pantai (KPLP) yang terdampar di perumahan warga di Punge Blang Cut, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh, setelah diseret tsunami 2004 lalu, akan dihancurkan. Warga setempat menentang upaya itu. Mereka justru berharap kapal tersebut dijadikan objek wisata atau situs tsunami Aceh. Kapal tersebut diseret tsunami bersamaan dengan PLTD apung sekira empat kilometer dari posisi semula di Pantai Ulee Lheu, Banda Aceh. Berbeda nasib dengan PLTD Apung yang sudah dijadikan objek wisata tsunami, dua kapal itu masih telantar di atas lahan sekira 800 meter persegi milik warga. Posisi dua kapal itu hanya terpaut sekira 300 meter dari PLTD apung. Pihak Administrasi Pelabuhan (Adpel) Dinas Perhubungan Provinsi Aceh sudah melelang kapal tersebut kepada pihak ketiga, setelah bersengkata dengan pemilik tanah. Hari ini, tim pemenang lelang datang untuk memotong-motong dua kapal tersebut, dengan membawa sejumlah peralatan dan aparat keamanan. Warga yang sejal dulu tak setuju dengan ide tersebut, berkumpul untuk menggagalkan upaya pemusnahan. Setelah berdialog dengan warga, tim memilih menunda memotong kapal itu. Ramzah Harly (42), tokoh masyarakat Punge Blang Cut, mengatatakan, kapal tersebut merupakan bukti sejarah tsunami yang harus dilestarikan untuk anak cucu. Masyarakat menginginkan dua kapal ini dijadikan objek wisata tsunami. "Kami menginginkan kapal ini dijadikan situs tsunami. Ini bukti sejarah yang paling berharga untuk anak cucu kami, supaya anak cucu kami nanti tahu betapa dahsyatnya tsunami yang pernah kami rasakan," katanya kepada wartawan, Kamis (23/1/2013). Ramzah optimistis kapal tersebut bisa menarik minat wisatawan lebih banyak. Selama ini, dua kapal tersebut sudah mampu menyedot wisatawan. "Kapal ini sangat megah, ini kan datangnya karena tsunami. Kalau tidak ada tsunami tidak ada yag sanggup bawa ke sini," ujar Ramzah. Menurutnya, pihak pemilik tanah sudah merelakan kapal tersebut dijadikan situs tsunami dengan syarat pemerintah harus membayar ganti rugi. Ramzah menilai sangat wajar pemilik tanah meminta bayaran, karena setelah kapal ini terdampar tanah itu tak bisa dimanfaatkan lagi. Rumah yang sudah hancur disapu tsunami, tak bisa lagi dibangun dipertapakan semula karena sudah tertutup kapal. "Ada rumah bantuan, tapi tidak bisa dibangun di sini, kan rugi pemiliknya," ujar Ramzah. Pihaknya berencana mengusulkan pembebasan tanah ini ke Dinas Perawisata atau Pemkot Banda Aceh, kemudian memperjuangkan situs ini menjadi satu paket wisata dengan PTLD Apung. "Di PLTD apung nanti akan kami sediakan odong-odong atau becak yang bisa membawa pendatang dari sana ke mari. Jadi orang habis lihat-lihat PLTD apung, bisa langsung ke sini," katanya. Kampung Punge Blang Cut kini terkenal dengan objek wisata PLTD Apung. Kapal pembangkit listrik milik PLN seberat sekira 2.500 ton ini diseret tsunami sejauh kurang lebih empat meter, dinilai sebagai salah satu keajaiban tsunami. Situs ini kini dikelola oleh masyarakat sadar wisata Punge Blang Cut. Saban hari situs ini banyak dikunjungi wisatawan baik lokal maupun dari mancanegara. Hal ini sangat membantu perekonomian warga. Mereka berharap dua kapal patroli yang terdampar di sana juga dijadikan situs wisata. "Kami ingin menjadikan Punge Blang Cut sebagai kampong wisata," kata Ramzah. (ris) |
You are subscribed to email updates from Berita Kapal & Pelaut To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
No comments:
Post a Comment