Monday, January 7, 2013

Berita Kapal

Berita Kapal


KM Sinabung Tak Tepati Jadwal, Ribuan Penumpang Resah

Posted: 06 Jan 2013 04:25 PM PST

KM Sinabung Tak Tepati Jadwal, Ribuan Penumpang Resah


Ilustrasi Kapal Putih (IST)
Jayapura (6/1) – Kapal Motor (KM) Sinabung milik PT. Pelayaran Nasional Indonesia (PLNI) tak masuk sesuai jadwal, ribuan penumpang resah. Penumpang juga resah dengan informasi simpang siur terkait masuknya kapal dari PT. PLNI.
Dari pantauan tabloidjubi.com di depan kantor PT. PLNI Biak, ribuan penumpang terus berdatangan memadati depan Kantor PLNI sejak Kamis – Jumat (3-4/1). Mereka memadati Kantor itu sejak pagi hingga sore. Ribuan penumpang tersebut mengecek kedatangan kapal di Biak. Penumpang yang membeli ticket pada Rabu (2/1), di ticket tertera KM. Sinabung tiba di Biak pada Kamis pukul 06.00 WIT.
Informasi berbeda dari PLNI di ticket yang dibeli penumpang lainnya pada Kamis (3/1). Diticket penumpang tertera KM. Sinabung akan tiba di Biak pada Kamis pagi yakni pukul 10.00 WIT. Kedua informasi berbeda ini meresahkan ribuan penumpang. Pada Kamis siang, pukul 12.00 WIT, PLNI Biak baru memberikan kepastian masuknya kapal. Siang itu, PLNI mengumumkan bahwa KM. Sinabung mengalami keterlambatan. Sinabung akan baru akan sandar di pelabuhan Biak Jumat pukul 10.00 WIT.
Alasan lambatnya kapal karena satu mesin mengalami gangguan. Dengan demikian, kapal tersebut berlayar dengan menggunakan satu mesin. "Kami resah karena kapal masuk tidak sesuai jadwal. Sebenarnya, kapal KM Sinabung masuk di pelabuhan Biak Kamis subuh yakni pukul 06.00 WIT. Tapi, tidak masuk seperti sebelumnya," kata Richo Miokbun kepada tabloidjubi.com.
Richo mengaku, tak hanya resah jadwal kapal, ia juga resah dengan informasi simpaung siur dari PLNI Biak. "Coba PLNI kasih informasi yang pasti dihari pertama ka. Bikin kita bolak balik untuk informasi pasti dari kapal," ungkapnya. Hal serupa juga disampaikan Ribka Miokbun. Menurutnya, seharunya PLNI mengeluarkan informasi resmi terkait masuknya kapal dihari pertama. Seharusnya, Sinabung tiba di Jayapura pada Jumat. Namun, berubah total.
Keresahan dan penyesalan yang sama juga datang dari ribuan penumpang di kota Serui. Pengakuan mereka juga mirip dengan penumpang dari Biak. "Kami tunggu kapal sampai berjam-jam di pelabuhan pada Kami siang sampai sore tidak tiba-tiba juga. Ternyata, hari Jumat jam dua malam baru tiba," kata Yosias Kuwei salah satu penumpang Serui.
Amos, salah satu penumpang dari Biak tujuan Jayapura mengaku jenuh diatas kapal. Lantaran, kelamaan singgah di pelabuhan Serui dan Jayapura. Seharusnya, waktu yang ditempuh dari Biak-Serui adalah enam jam perjalanan, namun berubah menjadi 18 jam. "Harusnya, kapal sandar di pelabuhan Serui itu Jumat sore karena keluar dari Biak itu pukul 12.00 WIT. Tapi tidak begitu, kapal baru tiba dipelabuhan Serui pukul 02.00 WIT," ujarnya.
Lantaran menggunakan satu mesin dalam perjalanan, KM. Sinabung melanggar jadwalnya. Seharusnya tiba di Jayapura pada Jumat. Namun, kapal baru tiba pada Minggu malam, pukul 24.00 WIT. Petugas KM. Sinabung berjanji akan memperbaiki kerusakan satu mesin itu secepatnya. (Jubi/Musa)

Jurus Jitu Hindari Biaya Lego Jangkar Kapal di Laut Batam

Posted: 06 Jan 2013 04:24 PM PST

Docking, Jurus Jitu Hindari Biaya Lego Jangkar Kapal di Laut Batam

Salah satu kapal yang lego jangkar di perairan Tanjunguncang dengan alasan akan melakukan perbaikan.
 
BATAM, batamtoday - Docking atau perbaikan menjadi jurus ampuh hindari biaya lego jangkar kapal di perairan Batam. Beberapa perusahaan galangan kapal menjadi tempat lego jangkar kapal yang sangat aman dan bebas biaya pajak.

Beberapa perusahaan galangan kapal di kota Batam yang kerap dijadikan tempat lego jangkar yakni perusahaan yang ada di daerah Tanjunguncang. Bahkan, lego jangkar kapal tersebut kerap mengganggu aktivitas para nelayan untuk menangkap ikan. Dimana, kapal yang disebut-sebut akan menjalani perbaikan lego jangkar di sekitar lokasi tangkapan ikan nelayan.

Memang, lokasi yang kerap digunakan lego jangkar itu masih berada tak jauh dari lokasi galangan kapal. Namun, alasan akan docking itu hanyalah jurus jitu hindari biaya lego jangkar bagi pemasukan daerah.

Yosep Dias, ketua Gerakan Pemuda dan Nelayan Pulau-pulau Indonesia (GPNPI) mengatakan kapal yang akan lego jangkar di perairan Batam sudah ditentukan tempatnya yakni di daerah Galang Baru. Namun, masih banyak dijumpai aksi lego jangkar kapal di kawasan perusahaan galangan kapal dengan alasan akan docking atau perbaikan.

"Docking atau akan menjalani perbaikan menjadi alasan pemilik maupun agen kapal lakukan lego jangkar di sembarang tempat tak jauh dari lokasi perusahaan. Namun, itu semua hanyalah alasan dan sudah fakta di lapangan. Pemerintah harus tegas menertikap lego jangkar kapal di lokasi perusahaan yang telah merugikan para nelayan," katanya, Sabtu (5/1/2013) di daerah Tanjunguncang.

Parahnya lagi, kata Yosep kapal-kapal yang lego jangkar di perairan Batam khusunya di daerah Tanjunguncang itu tidak dilengkapi dokumen perizinan lego jangkar. Pasalnya, belasan kapal yang baru saja mereka datangi bersama nelayan di perairan Tanjunguncang tak satupun yang bisa menunjukkan dokumen perizinan lego jangkar. Para ABK yang ditemui di kapal berdalih akan lego jangkar itu hanya sebentar dan selanjutnya akan diperbaiki di perusahaan galangan kapal.

"Kenyataanya apa, sudah tiga bulan sampai enam bulan lego jangkar tak ada perbaikan. Dan sudah banyak yang lego jangkar itu tak menjalani perbaikan, setelah habis masa lego jangkarnya langsung pergi tanpa pernah singgah ke galangan kapal," jelasnya.

Hal senada juga disampaikan para nelayan di lokasi Tanjunguncang, puluhan kapal yang lego jangkar di perairan lokasi tangkapan ika mereka banyak yang berdalih akan perbaikan. Tapi kenyataanya tak seperti itu, sama sekali tak pernah dilakukan perbaikan dan pergi setelah lego jangkar satu hingga enam bulan.

"Kebanyak kapal itu berdalih akan docking, Tapi kenyataanya tidak, hanya menghindari biaya lego jangkar saja," tambah Ahmad, salah satu nelayan.

Akibat lego jangkar kapal di lokasi perairan tangkapan ikan nelayan, kata Ahmad hidup mereka semakin terancam. Sebab, bubu maupun kelong para nelayan kerap rusak dan tak pernah diganti rugi. Selain itu, ikan-ikan juga makin menjauh karena cahaya lampu kapal.

"Yang lebih parah itu pak, kami kerap dimarahi saat melintas dekat dengan kapal itu. Belum lagi kalau kami memancing dekat kapal itu pasti diusir dan diancam oleh ABK dan oknum-oknum tertentu bekingan pemilik kapal," terangnya.

Keluhan nelayan itu seharusnya tidak dibiarkan berlarut-larut, jika memang pihak terkait bisa bertindak tegas. Nelayan juga berharap pemerintah supaya tidak tutup mata dengan nasib yang dialami mereka saat ini.

Tim SAR Masih Cari 7 Korban Hilang Kecelakaan Speed Boat di Kalteng

Posted: 06 Jan 2013 04:18 PM PST

 Tim SAR Masih Cari 7 Korban Hilang Kecelakaan Speed Boat di Kalteng

Samarinda - Tim SAR gabungan hingga hari ini masih mencari 7 korban speed boat yang terbalik dan tenggelam di Sungai Barito, Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah. Kejadian itu dinilai murni kecelakaan transportasi air.

"Sampai hari ini, tim SAR gabungan dari Kabupaten, Polda Kalteng dan TNI, masih melakukan pencarian 7 korban hilang," kata Kabid Humas Polda Kalteng AKBP, Pambudi Rahayu, saat dihubungi detikcom, Minggu (6/1/2013).

Pambudi membenarkan, 2 dari 7 korban hilang merupakan anggota Polri dari Polres Murung Raya, Kalteng. Keduanya adalah Kasat Binmas Polres Murung Raya AKP Aris Tantowi serta anggota Polres Murung Raya Aiptu Wasono Sugeng.

"Sebelum kejadian itu, Polres Murung Raya melakukan pelatihan satpam yang dipimpin oleh Kasat Binmas Polres Murung Raya AKP Aris Tantowi," ujar Pambudi.

Selain itu, Pambudi juga memastikan insiden tersebut murni kecelakaan transportasi angkutan air, setelah speed boat yang ditumpangi rombongan menghantam tongkang, terbalik dan akhirnya tenggelam.

"Begitu rombongan tiba di dermaga pelabuhan, tali speed boat dilepaskan. Belakangan mesin speed tidak mau hidup, speed larut terbawa arus deras Sungai Barito dan membentur tongkang dan terbalik," sebut Pambudi.

"Pencarian di lokasi dengan tim SAR darat menyebar di berbagai titik lokasi. Juga selain tim SAR air, juga melibatkan tim SAR udara. Kita gunakan helikopter untuk menyisir dari udara," terangnya.

"Ini murni kecelakaan air dan kita sudah meminta keterangan motoris speed. Enam korban yang sebelumnya sudah ditemukan, dalam kondisi selamat. Sekali lagi, 7 orang masih kita cari," tutupnya.

Seperti diberitakan, berdasarkan pesan elektronik yang diterima detikcom yang disampaikan relawan SAR Kalteng, Stanislaus Riyanta, pada hari Sabtu (5/1/2013) kemarin sekitar pukul 16.15 WIB di pelabuhan PT. MGM Bras Belangi Kecamatan Laung Tuhup, Kab Murung Raya, Kalimantan Tengah, telah terjadi Laka Air yang melibatkan speed boat reguler yang ditumpangi oleh Kasat Binmas dan rombongan serta penumpang lain sebanyak 16 orang dan motoris/sopir 1 orang dengan total 17 orang penumpang.

Enam korban yang ditemukan adalah Brigpol Budiman (ANGGOTA RES MURA), Briptu Rudi Paputungan (ANGGOTA RES MURA), Hafazah (Security PT. IMK), Hanid (Security PT. IMK), Abet Ego (Security PT. IMK) serta Agus ( Motoris ).

Sementara 7 orang yang belum ditemukan adalah AKP Aris Tantowi (Kasat Binmas Polres Murung Raya), AIPTU Wasono Sugeng (anggota Polres Murung Raya), Tajudinor (security PT. IMK), Renot (securuty PT IMK), Tommy (security PT IMK), Iwan (Security PT. DBK) serta Eli Simon (security PT. IMK).

 Tim SAR Masih Cari 7 Korban Hilang Kecelakaan Speed Boat di Kalteng

No comments:

Post a Comment