Saturday, March 23, 2013

Berita Kapal

Berita Kapal


Kapal Pesiar Seabourn Pride Singgah di Sabang

Posted: 22 Mar 2013 07:55 PM PDT

Kapal Pesiar Seabourn Pride Singgah di Sabang
Kapal pesiar Seabourn Pride bersandar di Pelabuhan Sabang. (Foto: Humas BPKS) TEMPO.CO, Banda Aceh - Kapal pesiar Seabourn Pride yang mengangkut 700 turis dan kru kapal singgah setengah hari di Kota Sabang, Provinsi Aceh, Jumat, 22 Maret 2013. Para turis kemudian diajak keliling pulau itu.

Kepala Badan Pelaksana Kawasan Sabang (BPKS) Fauzi Husin mengatakan merapatnya kapal pesiar di sana menunjukkan bahwa Pulau Weh sudah dijadikan sebuah destinasi wisata dunia. "Ini dapat menstimulus ekonomi warga Sabang," ujar Fauzi, yang ikut menyambut para turis.

Mereka disambut pemerintah daerah setempat dengan tarian dan pertujukan seni lainnya. Kapal Seabourne Pride berada di Sabang selama enam jam dari pukul 08.00 WIB-14.00 WIB. Kapal kemudian akan melanjutkan pelayaran ke Colombo, Srilanka.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sabang, M Ali Taufik, mengatakan pihaknya juga menyiapkan beberapa tenda di sekitar pelabuhan untuk para penjual souvenir agar memudahkan turis jika ingin membeli oleh-oleh.

Menurut dia, sekitar 100 penumpang kapal pesiar itu telah mengambil paket wisata Sabang. Mereka diantar keliling kota dan mengunjungi daerah wisata Iboih dan menikmati welcome drink di Pantai Teupin Layee, Iboih.

Kapal pesiar Seabourn Pride disebut-sebut pernah digunakan pada saat syuting film Speed 2 yang dibintangi Sandra Bullock dan Jason Patric. Sebelumnya, kapal ini telah pernah merapat di Sabang sebanyak dua kali.

Dua Kota Jadi Pusat Pengembangan Industri Kapal

Posted: 22 Mar 2013 07:49 PM PDT

Dua Kota Jadi Pusat Pengembangan Industri Kapal
Dua Kota Jadi Pusat Pengembangan Industri Kapal
(Antaranews.com)
Liputan6.com, Jakarta : Pengembangan industri komponen kapal akan difokuskan di dua wilayah ini, yakni DKI Jakarta dan Surabaya.

Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Budi Darmadi, mengatakan di dua lokasi tersebut, banyak tenaga kerja dan juga tenaga ahli di bidang perkapalan sehingga dinilai tepat.

Lebih jauh ia menuturkan membangun industri kapal bisa dimulai dari komponennya.

"Kapal ini kan harus ada kluster industrinya, makanya agak lama (berkembangnya). Sebenarnya kita sudah bisa bikin engine untuk kapal kecil. Sekarang yang mau dikejar yang menengah. Kalau yang besar kita belum bisa. Sekarang kita mau menggenjot industri komponennya dulu," jelas dia, Jumat (22/3/2013).

Budi yakin Indonesia mampu membuat presisi pada industri komponen otomotif. Ini menjadi pertanda, jika Indonesia juga mampu membuat komponen kapal.

Sebagai informasi kebutuhan kapal tahun ini mencapai 700 ribu dead weight ton. Dari kebutuhan tersebut produksi lokal belum bisa menghasilkan semua kebutuhan komponennya.

"Saat ini sudah ada steel center, sudah bisa bikin controlling box, baling-baling yang bikin ada di Batam, pompa-pompa dan badan kapal. Yang belum adalah marine cable, radar, dan engine untuk kapal besar," ujarnya.

Untuk membangun satu workshop industri komponen kapal lanjut Budi diperlukan investasi yang tidak terlalu besar antara US$ 5 juta-US$ 10 juta

Insinyur Kapal Indonesia Belum Pede Buat Kapal 100 Ribu Ton

Posted: 22 Mar 2013 07:40 PM PDT

Insinyur Kapal Indonesia Belum Pede Buat Kapal 100 Ribu Ton
Insinyur Kapal RI Belum Pede Buat Kapal 100 Ribu Ton
Liputan6.com, Bandung : Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengakui perkembangan industri kapal nasional masih terkendala dukungan teknologi. Kondisi ini diperberat dengan minimnya produksi komponen di dalam negeri disamping sumber daya manusia yang kurang pengalaman terutama dalam memproduksi kapal besar.

Engine atau mesin kapal besar misalnya masih hanya bisa diproduksi oleh dua negara, salah satunya Amerika Serikat.

Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kemenperin, Budi Darmadi, mengatakan saat ini Indonesia baru mampu memproduksi kapal berkapasitas di bawah 50 ribu ton. Sementara untuk kapal besar berkapasitas di atas 100 ribu ton, engineer yang ada masih belum percaya diri.

"Kita sebenarnya sudah punya galangan untuk yang 150 ribu ton. Tapi engineer-nya belum siap. Mereka belum berani. Sekarang ini mereka masih joint venture sama China dan Korea selama 2-3 tahun," kata Budi, Jumat 22/03/2013.

Kesiapan industri kapal besar, ditaksir Budi, baru akan terealisasi 2 tahun ke depan. Melihat kondisi itu, Indonesia hingga saat ini kemungkinan masih akan sering melakukan impor kapal dari luar. Itu pun dengan aturan usia kapal masih 20 tahun.

"Ke depan akan kita turunkan menjadi 15 tahun. Tapi nanti kapan. Soalnya kecepatan kebutuhan kapal ini melampaui kemampuan kita membuat," katanya.

Lima Hari Terkatung-katung, 124 Penumpang Kapal Selamat

Posted: 22 Mar 2013 07:35 PM PDT

Lima Hari Terkatung-katung, 124 Penumpang Kapal Selamat
Lima Hari Terkatung-katung, 124 Penumpang Kapal Selamat
BANJARMASIN, KOMPAS.com — Sebanyak 124 penumpang dan anak buah kapal (ABK) Wihan Sejahtera tujuan Balikpapan - Surabaya yang terkatung-katung selama lima hari di Perairan Tabanio sejak Senin (18/3/2013) tiba di Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin, dengan selamat.
Sebanyak 90 orang penumpang dan anak buah kapal yang diangkut oleh kapal milik Polairud Nakula 7002 tiba di Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin, Jumat (22/3/2013) sekitar pukul 00.00 Wita.
Sebagaimana 37 penumpang kapal yang telah dievakuasi sebelumnya, wajah letih seluruh penumpang, baik anak-anak, perempuan, maupun laki-laki sangat terlihat setelah mereka terkatung-katung sambil menunggu kapal diperbaiki.
Seluruh penumpang kini ditampung di Pelabuhan Trisakti sambil menunggu keputusan dari pihak kapal, apakah mereka akan diberangkatkan dengan kapal lain atau menunggu kapal milik PT Trimitra Samudra selesai diperbaiki.
Saat ini, kapal yang mengalami rusak mesin, setelah satu hari dalam perjalanan dari Balikpapan menuju Surabaya tersebut, masih tertahan di Perairan Tabanio.
Sebelumnya, salah seorang penumpang kapal, Daruji, warga Balikpapan, tampak pucat dan lesu saat tiba dan turun dari kapal di Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin, seusai dievakuasi oleh Ditpolair Polda Kalsel.
"Kami terkatung-katung lima hari sehingga terasa sangat lelah walaupun hanya duduk dan tidur di kapal," katanya.
Menurut Daruji, kapal milik PT Trimitra Samudra Balikpapan tersebut berangkat dari Balikpapan pada Sabtu (17/3/2013) malam. Setelah dalam perjalanan dan sampai di Perairan Tabanio pada Senin (18/3/2013), tiba-tiba kapal terhenti dan ternyata mengalami kerusakan mesin.
"Seluruh petugas teknik katanya sedang berusaha keras untuk memperbaiki mesin tersebut, tetapi hingga Kamis (21/3/2013) kapal tidak kunjung baik, kami pun semakin resah," katanya.
Kepala Sub Direktorat Penegakan Hukum Ditpolair Polda Kalsel, AKBP Kukuh Sik, di Banjarmasin, Jumat, mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi dari pihak kapal yang meminta tolong agar dilakukan evakuasi terhadap kapal tersebut.
"Sekitar pukul 15.00 Wita, kami telah mengirimkan dua kapal besar milik Nakula dan Walet untuk menjemput Kapal Wihan Sejahtera tersebut di Perairan Tabanio, Kalimantan Selatan," katanya.
Kukuh menambahkan, kapal tersebut mengalami kerusakan mesin sehingga tidak bisa melanjutkan perjalanan. Diduga karena bagian teknik tidak mampu lagi memperbaiki kapal, akhirnya, mereka menelepon ke Polair untuk dilakukan evakuasi.
 
Sumber :
Editor :
Farid Assifa

Kapal Pasir Timah Tenggelam di Perairan Kepri, 1 ABK Hilang

Posted: 22 Mar 2013 07:33 PM PDT

Kapal Pasir Timah Tenggelam di Perairan Kepri, 1 ABK Hilang 
Batam, - Kapal Motor Takka Joe-01 GT-6 bermuatan pasir timah seberat 25 ton mengalami kecelakaan siang tadi di perairan Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau. Kecelakaan diduga karena kapal kelebihan muatan.

Sebelum karam, KM Takka Joe baru saja mengisi muatan pasir timah seberat 25 ton di perairan Selat Beliah. Kapal kemudian melanjutkan perjalanan menuju Pulau Rampak.

Tapi baru setengah jam berlayar, kapal mengalami kerusakan di bagian pompa air. Mesin kapal juga mendadak mati sehingga banyak air masuk ke ruang mesin kapal dan membuat kapal tenggelam.

Dari informasi yang diterima Wakapolres Tanjung Balai Karimun, Kompol M Sholeh, peristiwa kapal tenggelam dilaporkan ke polisi tadi sore. "Dan kita langsung koordinasikan dengan Basarnas dan kemudian kita turun ke lokasi," ujar Sholeh saat dihubungi, Jumat (22/3/2013).

Dalam peristiwa ini, satu anak buah kapal dilaporkan hilang. Sedangkan 6 orang lainnya yang berada dalam kapal berhasil selamat. Identitas tujuh orang yakni Dahlan Siregar (nahkoda), Acok (Kepala Kamar Mesin), Ardiansyah, Sukirno, Irwan, Cipto dan Iwan yang dilaporkan hilang.

Menurut Sholeh, petugas pencari menemukan dokumen kapal di sekitar perairan Kenipan Barat. Tim Basarnas rencananya melanjutkan pencarian esok hari.

Sedangkan keenam ABK yang berhasil selamat sudah dievakuasi ke Tanjung Balai Karimun.

"Kapal Batu" Ungkap Rahasia Kehidupan Zaman Perunggu

Posted: 22 Mar 2013 07:32 PM PDT

"Kapal Batu" Ungkap Rahasia Kehidupan Zaman Perunggu
Joakim Wehlin Monumen yang sering disebut kapal batu dibangun masyarakat Laut Baltik di masa lalu. Diduga, monumen salah satunya berfungsi sebagai tempat pengajaran navigasi.  


GOTHENBURG, KOMPAS.com - Penduduk yang hidup di sekitar Laut Baltik pada zaman perunggu dikenal dengan kecintaannya terhadap laut. Untuk membuktikannya, mereka membangun monumen yang tersusun dari batuan-batuan besar, yang susunan dan ukurannya dibuat menyerupai sebuah kapal.

Situs purbakala berusia 3.000 tahun ini, menurut para arkeolog, dibuat sebagai simbol sebuah kapal yang akan membawa orang yang meninggal menuju kehidupan setelah kematian. Dugaan ini muncul setelah sering dilakukan penggalian tulang belulang dan bejana dari situ tersebut.

Penyebaran monumen batuan kapal tersebar di seluruh wilayah daratan yang ada di sekitar Laut Baltik, meski umumnya berada di pulau yang lebih besar, seperti pulau Gotland di Swedia.

Akan tetapi, ada seorang peneliti yang merasa yakin bahwa kapal batu (stone ships) peninggalan suku Skandinavia itu juga dimafaatkan oleh penduduk semasa hidupnya. Menurut peneliti itu, situs kapal batu dimanfaatkan oleh penduduk sebagai ruang berkumpul untuk melakukan ritual dan mungkin juga untuk mengajarkan hal yang berkaitan dengan perkakas mereka.

"(Peninggalan) ini mungkin digunakan untuk bentuk ritual lain dan aktivitas yang berkaitan dengan kehidupan di lautan, seperti pengajaran tentang navigasi dan upacara naik atau turun dari kapal" kata Joakim Wehlin, dari University of Gothenburg dan Gotland University.

Dalam penelitiannya, Wehlin menganalisis material purbakala yang ada di situs zaman perunggu ini dan memeriksa dengan seksama lokasi setiap material itu ditempatkan untuk mengetahui bagaimana orang-orang yang hidup saat itu menggunakan situs batuan tersebut.

Ia menemukan bahwa sepertinya orang yang sudah meninggal tidak secara khusus dimakamkan di situs kapal batu, dan beberapa kapal batu bahkan tidak ada tanda pernah digunakan sebagai kuburan.

"Malahan, beberapa situs kapal batu menunjukkan sisa dan peninggalan dari bentuk aktivitas lain. Jadi, dengan ketiadaan bukti rangka atau tulang belulang peninggalan orang yang dikuburkan, jejak pemanfaatan oleh penduduk yang masih hidup menjadi bisa terlihat" ujar Weslin yang dikutip Livescience, Kamis (21/3/2013).

Wehlin menemukan beberapa bukti peninggalan yang mengindikasikan pemanfaatan situs kapal batu oleh masyarakat Baltik, diantaranya jejak perapian, lubang-lubang api, serpihan batu sisa pembuatan perkakas, lapisan/alas yang terbakar, arang, bekas konstruksi bangunan kayu dan lubang-lubang bekas tonggak/tiang.

Wehlin menambahkan kalau daerah tempat kapal batu berada serupa dengan benteng di atas bukitdan lokasinya dekat dengan titik akses pada bentang alam, yakni dekat dengan sungai utama di daratan terssebut.

"Daerah ini sebelumnya diperkirakan usianya lebih muda, hasil perhitungan yang dilakukan saat ini memperlihatkan kalau lokasi tersebut berada pada kisaran usia yang sama dengan zaman perunggu," papar Wehlin.

Wehlin berharap hasil kajiannya yang masih berupa tesis dan baru akan dipublikasikan pada jurnal ilmiah ini bisa membantu peneliti untuk menngidentifikasi tempat pertemuan baru di daerah Laut Baltik yang digunakan penduduk pada zaman perunggu.

Sumber :
Editor :
yunan

Kronologi Penyerbuan Kopassus ke Lapas Sleman

Posted: 22 Mar 2013 07:24 PM PDT

Kronologi Penyerbuan Kopassus ke Lapas Sleman

Dapat dibayangkan Seperti adegan dalam film saja kejadian tadi malam ini, tentara yg diduga dari kesatuan kopassus menyerbu lapas yogyakarta, padahal beberapa minggu lalu juga ada berita penyerbuan tentara ke kantor polisi di palembang, ada apa ini?

Jika memang benar Penyerbuan Kopassus ke Lapas Sleman untuk membasmi preman yg membunuh reka mereka beberapa saat sebelumnya yg dibunuh di sebuah cafe, mungkin boleh saja, namun jangan sampai salah sasaran saja, berikut Kronologi Penyerbuan Kopassus ke Lapas Sleman,
4 Tahanan yang terlibat kasus pengeroyokan anggota Kopassus di Cafe Hugos beberapa waktu lalu tewas ditembak. Mereka mengeksekusi pelaku di dalam selnya. Para penyerbu diduga oknum Kopassus yang balas dendam atas rekan mereka.

"Mereka langsung menembaki 4 penghuni lapas dan mereka meninggal dunia," kata Humas Ditjen Lapas Akbar Hadi saat dikonfirmasi detikcom, Sabtu (23/3/32013)

Berikut kronologi penyerbuan:

Pukul 01.00 WIB

3 Mobil berhenti di depan Lapas Sleman. 15 Orang turun dari mobil. Mereka memakai penutup kepala dan membawa senjata api lengkap

Pukul 01.30 WIB

15 Orang bersenjata lengkap ini akhirnya bisa masuk ke dalam Lapas. Mereka menodongkan pistol ke arah para penjaga. CCTV pun dirusak. Di bawah ancaman pistol, para pelaku memaksa sipir menunjukkan lokasi tahanan pengeroyok anggota Kopassus.

Pukul 01.45 WIB

Para pelaku menganiaya sipir. Setelah itu, mereka akhirnya dibawa sipir ke kamar tahanan A5. Para penyerbu kemudian memisahkan 4 tahanan dengan tahanan yang lain.

Pukul 02.30 WIB

Setelah mendapatkan 4 tahanan pengeroyok rekan mereka, para pelaku kemudian melakukan eksekusi. 4 Tahanan tewas diberondong. Para penyerbu kemudian meninggalkan lokasi

Sementara itu Assintel Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus, Letkol Infantri Richard mengatakan, akan segera memastikan apakah pelaku penyerangan tersebut merupakan anggota Kopassus atau bukan.

"Kita menyerahkan peristiwa ini ke pihak terkait dan akan ditindak lanjuti dengan hukuman seberat-beratnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku," tegas Richard.
Empat pelaku penganiaya hingga menewaskan Sersan Satu Santoso, salah satu anggota TNI AD Kesatuan Kopassus Kandang Menjangan, Kartosuro,Solo, tewas dengan luka tembak di dalam Lapas Cebongan, Sleman pada Sabtu (23/03) dini hari.
 Penembak Tersangka Pembunuh Kopassus 17 Orang
Kapolda DIY Brigjen Pol Sabar Rahardjo saat mendatangi lokasi kejadian mengatakan, empat tahanan tewas di ruang tahanan dengan luka tembak. Ia memaparkan kronologi kejadian tersebut. Awalnya ada sekelompok orang dengan menutup muka melompat pagar depan gedung setinggi sekitar satu meter, kemudian mencari penjaga dan memaksa untuk masuk ke dalam sel.

Setelah masuk, kemudian kembali memaksa penjaga menunjukkan ruang tahanan untuk mencari ruang empat tahanan pelaku penganiayaan di Hugos Cafe. Setelah menemukan sasaran, gerombolan tersebut lantas menembakkan senjata api hingga menyebabkan keempat tahanan itu tewas.
"Saya tadi sudah meminta keterangan petugas penjaga pintu dan menurutnya ada sekitar 17 orang yang masuk dan ada beberapa di luar," terangnya, Sabtu (23/03).

Ia menambahkan, closed circuit televisi (CCTV) yang terpasang di lokasi lapas juga diambil gerombolan tersebut.
"CCTV yang ada di lokasi juga diambil," katanya.
Keempat tahanan tersebut berinisial D,DD dan AL serta YJ merupakan pelaku penganiayaan di Hugos Cafe pada Selasa (19/3/2013) lalu dengan korban tewas Sertu Santoso. Sampai pukul 06.30 WIB pagi ini, petugas dari Laboratorium Forensik (Labfor) Polda DIY masih melakukan penyelidikan di lokasi lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta.
 

No comments:

Post a Comment