Job pelaut ENGINEER UNTUK KAPAL RORO DOMESTIK Posted: 20 Jan 2013 06:59 PM PST Job pelaut LOWONGAN ENGINEER UNTUK KAPAL RORO DOMESTIK kami sedang Mencari pelaut INDONESIA untuk kapal RoRo dengan rute domestik. untuk posisi : 1.Chief Engineer 2.First Engineer 3.Second Engineer persyaratan: - Pengalaman min.2 tahun di kapal RoRo / CARGO di peringkat yang sama - Passport, Seaman Book & semua setifikat valid Silakan kirimkan CV lengkap ke: PT. K'LINE BIZ MANAGEMENT Gd Summitmas II Lt 4 Jl jend Sudirman Kav 61-62 Email : jktcrewrecruit@id.kline.com Telp : (021) 5220808 Ext 817 |
Job Pelaut CHIEF COOK PT. K LINE INDONESIA Posted: 20 Jan 2013 06:56 PM PST VACANCY FOR CHIEF COOK AT PT.' K LINE INDONESIA Looking for qualified INDONESIAN seafarer for Bulk Carrier vessel. URGENT POSITION : 1.Deck Rating : - Chief Cook JOINING DATE : IMMEDIATELY Requirement: - Experience min.2 years at BULK CARRIER / GENERAL CARGO on the same rank - Good in English - Valid Passport, Seaman Book & all relevant certificate Please submit the complete CV to : PT. "K" LINE (INDONESIA) 4th Floor, Summitmas II, Jl. Jend. Sudirman Kav. 61-62 Jakarta 12190 Phone : (+6221) 5220808 Fax : (+6221) 30000353 PIC : Evta (EXT 817), Pulung (EXT 816)E-mail : jktcrewrecruit@id.kline.com [ |
Serem...Tinggi Gelombang Perairan Natuna Dan Anambas Capai 5 Meter Posted: 20 Jan 2013 06:04 PM PST Serem...Tinggi Gelombang Perairan Natuna Dan Anambas Capai 5 Meter TRIBUNBATAM, BATAM - Kondisi hujan yang mengguyur Kepulauan Riau (Kepri) sejak beberapa hari terakhir, mulai dari pagi hari hingga malam yang sebabkan adanya pembelokan arus angin di seputaran wilayah Kepri, ternyata juga berpengaruh pada ketinggian gelombang di perairan Kepri. Dari informasi yang di himpun Tribun dari Hartanto, Kepala Badan Metreologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kepri diketahui ketinggian gelombang sangat tinggi di beberapa wilayah. "Ketinggian gelombang di kisaran 1 meter hingga 5 meter," ungkap Hartanto, Kepala BMKG Kepri. Gelombang tinggi tersebut berada di perairan; 1. Natuna dan Anambas dengan ketinggian gelombang mencapai 4 - 5 meter 2. Lingga dengan ketinggian gelombang mencapai 2 meter 3. Dan perairan lainnya di kisaran 1 meter. "Meski demikian para operator pelayaran tetap menjaga kesiapan dan kewaspadaannya jika terpaksa harus melintasi perairan tersebut. Namun demikian kami himbau untuk selalu berhati-hati dan waspada," katanya |
Kapal Angkut 6 Ribu Sak Semen Karam Dihantam Ombak di Karimun Posted: 20 Jan 2013 05:56 PM PST Kapal Angkut 6 Ribu Sak Semen Karam Dihantam Ombak di Karimun TRIBUNNEWSBATAM.COM, KARIMUN- Kapal Layar Motor (KLM) Rahim Jaya karam dihantam gelombang di Perairan Tanjung Sei Batik, Kecamatan Tebing, Karimun, Sabtu (19/1). Kru kapal berbobot 116 GT asal Batuampar, Batam tersebut terdapat 10 orang ABK termasuk Andi Aris Riyansyah nakhodanya. Semua selamat. Begitu juga dengan dokumen kapal berhasil diselamatkan. Semua korban sempat mendapat perawatan di kantor Syahbandar dan Pangkalan TNI Angkatan Laut Tanjungbalai Karimun. Danlanal Tanjungbalai Karimun, Letkol Laut (P) Sawa melalui perwira staf operasi, Kapten Laut (P) Andita Anton mengatakan KLM Rahim Jaya GT 116 berlayar dari pelabuhan Macobar, Batuampar, Batam tujuan Pekanbaru, Riau mengangkut sekitar 6. 387 sak semen. Peristiwa naas itu bermula saat KLM Rahim Jaya berlayar di perairan Out Port Limited (OPL) sekitar pukul 23.00 WIB, Jumat (18/1/2013). Ombak besar setinggi kurang lebih 3 meter membuat kapal bocor pada haluan. "Kapal baru karam sekitar pukul 02.00 pada posisi 01.04.643 lintang utara-103.25.710 bujur timur perairan Tanjung Seibatak. Kapal karam setelah mesin sudah mati akibat kemasukan air laut dari kebocoran tersebut," kata Andita menjelaskan. (*) Tribun Batam/ Racha Yahya Ilustrasi kapal karam di lautan. |
Basarnas Kepri cari korban kapal tenggelam Posted: 20 Jan 2013 05:53 PM PST Basarnas Kepri cari korban kapal tenggelam Dokumen foto tim Basarnas mencari korban kapal tenggelam. (ANTARA/Kristian Ali) Tanjungpinang (ANTARA News) - Tim Badan Search and Rescue (SAR) Nasional (Basarnas), Provinsi Kepulauan Riau, mengirim tim untuk mencari korban dan kapal yang diduga tenggelam di sekitar perairan Malang Rapat, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, Minggu.
"Kami melibatkan pihak kepolisian setempat untuk mencari bangkai kapal dan korban yang berada di dalamnya," kata Kepala Basarnas Kepulauan Riau (Kepri), Anggit Mulyo, di Tanjungpinang.
Ia mengatakan, informasi terkait dugaan tenggelamnya kapal itu masih simpang siur. Basarnas telah menghimpun informasi dari berbagai pihak terkait, namun belum dapat dipastikan apakah kapal yang tenggelam itu adalah kapal kargo atau kapal nelayan.
"Sejak tadi siang kami menggalang informasi terkait permasalahan itu, namun belum dapat dipastikan jenis kapal dan juga jumlah korban yang berada di atas kapal itu," katanya.
Ia menyatakan, tim Basarnas bekerja sama dengan petugas dari kepolisian untuk menggali informasi dan data, serta melakukan penyisiran di lokasi kejadian. Basarnas bergerak cepat karena penyelamatan terhadap para korban diutamakan.
"Kami belum mendapat informasi kenapa kapal itu tenggelam, tetapi saat ini gelombang di perairan di Bintan cukup tinggi," katanya.
Kepala Kepolisia Sektor (Kapolsek) Gunung Kijang, Bintan, AKP Butar Butar, mengatakan bahwa informasi tentang tenggelamnya kapal di perairan Malang Rapat belum lengkap, karena ada kemungkinan kapal yang tenggelam itu bukan kapal kargo, melainkan kapal nelayan.
"Kami masih mendalami permasalahan itu," ujarnya menambahkan. |
Kapal Pukat Malaysia Kandas di Perairan Bintan Posted: 20 Jan 2013 05:50 PM PST Kapal Pukat Malaysia Kandas di Perairan Bintan INILAH.COM, Bintan - Sebuah Kapal pukat kayu berlapis fiber warna biru SF125599 yang berbendera Malaysia kandas di Karang Beting kampung Teluk Dalam, Desa Malang Rapat, Kecamatan Gunung Kijang. Posisi kapal tersebut sekitar 2 mil laut dari daratan Desa Berakit. Diduga kapal tersebut di hantam gelombang akibat cuaca buruk, sehingga kandas di karang. "Nelayan bernama Syukur, mendatangi kapal pukat kandas tersebut mendapatkan bahwa kapal tersebut kosong tidak ada orang maupun anak buah kapal (ABK), dan tidak ada barang. Namun yang ada hanya Go mesin gukung pukat. Buritan kapal tenggelam, yang terlihat hanya haluan dan tiang," ujar Kapolres Bintan, AKBP Octo Budhi Prasetyo SIK, Minggu (20/1/2013). Octo menambahkan, yang melaporkan pertama kali adalah nelayan bernama Firman. Lalu ditindaklanjuti dengan pengecekan fisik kapal oleh Syukur. Saat ini Polres Bintan masih melakukan koordinasi dengan Pos Keamanan Angkatan Laut (Pos Kamla) di Desa Kawal untuk melakukan evakuasi kapal tersebut. "Kapal tersebut belum dievakuasi karena cuaca buruk dan sulitnya menjangkau lokasi. Tetapi kita sudah berkoordinasi dengan Pos Kamla di di Kawal," katanya. Ia juga menghimbau agar nelayan berhati-hati di dalam melaut. Apabila terlihat mendung gelap, angin kuat dan hujan deras, disarankan supaya nelayan tidak melaut sementara waktu. [gus] |
VIDEO: Kelebihan Muatan, Kapal Perintis Miring ke Kiri Posted: 20 Jan 2013 05:46 PM PST VIDEO: Kelebihan Muatan, Kapal Perintis Miring ke Kiri Liputan6.com, Madura : Cuaca buruk yang menyebabkan tertundanya pemberangkatan kapal, memicu penumpukan penumpang di Sumenep, Madura. Meski kapal tujuan pelabuhan Kalianget ke pulau Kangean melebihi kapasitas, namun kapal tersebut nekat berangkat. Cuaca buruk terus berdampak bagi kehidupan warga. Kapal yang tak berlayar, akhirnya dijejali banyak penumpang yang akan bepergian. Di Sumenep, jumlah barang dan penumpang yang sama-sama banyak, menyebabkan kapal Perintis Darma Bahari Sumekar, yang melayani pelayaran dari pelabuhan Kalianget ke pulau Kangean, kelebihan muatan. Kehidupan warga pulau yang semakin bagus, menimbulkan banyaknya penumpang. Namun hanya 1 kapal yang berani berlayar di Sumenep, Madura. Akibat keadaan tersebut, sebagian penumpang memilih naik ke bagian atas kapal, meski berisiko terhempas angin saat terjadi ombak besar di tengah laut. Warga pulau Kangean tetap nekat masuk ke kapal, meski harus berdesakan, karena tak ada lagi kapal yang berani berlayar ke pulau Kangean, selain kapal Perintis Darma Bahari Sumekar, akibat cuaca yang belum membaik. (Mut) lihat videonya disini |
3 Kapal dari Avona Ikut Membantu Pencarian Awak KM Bintuni 21 Posted: 20 Jan 2013 05:37 PM PST 3 Kapal dari Avona Ikut Membantu Pencarian Awak KM Bintuni 21 TIMIKA, KOMPAS.com - Tiga buah kapal ikan yang tiba dari Avona, Kabupaten Kaimana, akan bergabung dalam pencarian empat awak KM Bintuni 21, Senin (21/1/2013) ini. Ketiga kapal ikan tersebut sudah bergabung dengan delapan kapal ikan lainnya di Pelabuhan Poumako yang sudah lebih dulu terlibat dalam pencarian empat rekan mereka. Sebanyak 7 orang perwakilan dari 11 kapal ikan mendatangi posko pencarian awak KM Bintuni 21 di Portsite, Pelabuhan Amamapare, Minggu sore (20/1/2013), untuk berkoordinasi, sekaligus melaporkan tambahan 3 kapal yang akan bergabung dalam proses pencarian. Karel Rony Ileng, Koordinator Misi Pencarian, sempat berdiskusi dengan tujuh orang perwakilan 11 kapal ikan tersebut, sekaligus bertukar informasi terkait temuan dari benda-benda dari KM Bintuni 21, yang dibawa arus sejak karam di Muara Poumako, Kamis (17/1/2013) lalu. Dalam diskusi singkat di depan Posko SAR, perwakilan kapal ikan menyampaikan sempat beberapa kali melihat sejumlah barang dari KM Bintuni 21 yang terbawa arus ke arah timur dan tenggara dari lokasi karamnya kapal naas tersebut. Seperti yang diberitakan sebelumnya, dari hasil evaluasi sore tadi, rencananya besok pencarian akan dipercepat lebih pagi dari hari sebelumnya, dan areal pencarian akan diperluas hingga radius 45 mil, dari titik karamnya KM Bintuni 21, yakni antara Pulau Tiga di Selatan hingga muara Pulau Kokonau di Utara, perairan Mimika. Hingga kini baru 11 awak kapal yang berhasil ditemukan dari total 15 awak saat KM Bintuni 21 karam pada Kamis siang, sekitar Pukul 11.30 WIT. sementara 4 awak lainnya masih dalam pencarian. Ada pun nama-nama awak dan korban yang belum ditemukan berdasarkan data dari posko SAR di Portsite, Pelabuhan Amamapare, yakni awak yang sudah ditemukan : Rustan (Nahkoda), Catur Tri Trenggono (Mualim), Rizki Abdul Abdis (KKM), Edi Kristanto (Masinis), Saul Sabono (Bosmen), Azis Makatita (As.Bos), Muh. Saleh Rumbalitar (As.Bos), Rahmat Levi(As.Bos), Samsu Alam (Kelasi), Mansyur (Kelasi), Gilber (Kelasi). Sementara empat awak yang masih hilang yakni: George M Uliselan (Masinis), Andrianus Nomai (Kelasi), Heri Santoso (Kelasi) dan Makmuri (Koki). |
Belum ada tanggapan untuk "Berita Kapal"
Post a Comment