Binaga Tours & Travel - Terpercaya, Aman, Mudah dan Murah Posted: 22 Jan 2013 07:21 AM PST Binaga Tours & Travel - Terpercaya, Aman, Mudah dan Murah
Anda ingin memesan tiket pesawat terbang? Kami anjurkan anda membeli tiket pesawat kepada Binaga Tours & Travel, pemesanan tiket dapat dilayani secara online, seperti anda ketahui bisnis internet adalah bisnis kepercayaan, untuk itu Binaga Tours & Travel sangat menjaga amanah kepercayaan anda. Pemesanan tiket anda aman karena kami langsung memesan kepada maskapai penerbangan yg memiliki izin terbang dari dinas perhubungan dan dapat terbang dari seluruh bandara yg ada di dalam dan luar negeri, Mudah karena anda dapat memesan tiket dari mana saja dan kapan saja, Binaga Tours & Travel buka 24 jam non stop secara online, anda dapat juga memesan tiket cukup dengan mengirim sms ke nomor hape 08127015790 dengan format Nama Penumpang/Rute/Tanggal Penerbangan dalam 5 menit tiket pesawat terbang pesanan anda dapat diterima di tangan anda, Dan yang paling penting harga pesawat yang anda pesan akan kami usahakan untuk mendapatkan harga paling Murah atau harga promo setiap hari nya, sesuai motto kami Binaga Tours & Travel Terpercaya, Aman, Mudah dan Murah
Binaga Tours & Travel Juga Memberikan Kesempatan bisnis kepada anda untuk dapat membuka usaha Travel Online JADILAH JUTAWAN-JUTAWAN BARU DARI BISNIS TIKET PESAWAT ONLINE Jaman sudah berubah, saat ini semua bergerak dengan cepat sekali, istilahnya zaman sudah mobile, setiap orang sibuk bergerak , baik itu dalam bekerja ataupun dalam melakukan aktifitas bisnis. Begitu juga dalam dunia penerbangan, akibat pengaruh perubahan zaman yg semakin canggih ini, orang-orang yg melakukan perjalanan bisnis ataupun apapun aktifitasnya dapat melakukan pemesanan tiket pesawat terbang dari mana saja, cukup misalnya melalui sms ke nomor hape 08127015790 dengan menyebutkan Nama Penumpang Pesawat Terbang, Rute Penerbangan yg dipilih serta tanggal penerbangan yg di inginkan, maka hanya dalam waktu 10 menit saja anda sudah memperoleh tiket pesawat ditangan anda. Binaga Tours & Travel hadir untuk membantu anda dalam mempermudah perjalanan bisnis ataupun perjalanan liburan anda menjadi lebih hemat, mudah dan tentunya mengasyikan, buktikan sendiri, Saat ini Anda dapat melakukan pemesanan tiket pesawat kepada kami melalui: bisa lewat SMS/telepon 08127015790 Yahoo Messenger : ymsgfinancebtm_cars email : ruly.abdillah@gmail.com dengan menyebutkan Nama Penumpang, Rute Pesawat dan Tanggal keberangkatan - Pembayaran bisa lewat transfer via ATM, internet banking atau mobile banking - Dapatkan harga tiket pesawat yang lebih murah dari harga di website maskapai - E-tiket bisa dikirim lewat email - Silahkan Lakukan Pembayaran Ke Rekening Dibawah Ini BCA Cabang Nagoya - Batam No Rekening : 3403431059 Bank Mandiri Cabang Batam Industrial Park No Rekening : 1090009967308 Bank BNI Cabang Sei Panas - Batam No Rekening : 0214822882 Bank Syariah Mandiri - Batam No Rekening : 0387116703 Atas Nama : Ruly Abdillah Jika ada yg ingin di tanyakan Hubungi Kami melalui nomor di bawah ini : 08127015790 085264824843 Email : ruly.abdillah@gmail.com JAM KERJA PUKUL 08.00 - 21.00 WIB Kami juga membuka kesempatan bagi rekan rekan semuanya yang berjiwa bisnis untuk bergabung bersama kami dalam menjalankan bisnis ini. Jika anda tertarik dan serius untuk mendapatkan penghasilan yang tidak terjangkau , Silahkan klik disini |
Kamaruzzaman Sampaikan Mata Kebudayaan Aceh di Tepi Laut Posted: 22 Jan 2013 03:42 AM PST Kamaruzzaman Sampaikan Mata Kebudayaan Aceh di Tepi Laut Darussalam, Banda Aceh - Beberapa kerajaan di tepi laut Aceh, mulai hilang kekuasaan dan otoritas, sejak kedatangan penjajah. Karya intelektual orang Aceh, selain dibakar, juga dibawa lari ke negeri penjajah. Pola ini sebenarnya memang kerap terjadi, ketika di dalam peperangan, yang dibunuh, bukan hanya jasad intelektual, namun spirit intelektual juga diupayakan untuk diputuskan. Pola membakar istana sebagai simbol kekuasaan, dan membawa lari karya intelektual sebagai simbol otoritas otoritas negeri, merupakan dua hal yang selalu dilakukan penjajah di seluruh dunia. Hingga hari ini, laut di Aceh tidak lagi merapat kapal-kapal, sebagaimana di Temasek (Singapura). Akhirnya, desiran ombak tidak lagi menyaksikan sebuah wangsa yang maju, melainkan wangsa yang mulai hilang identitas, baik spiritual maupun intelektual. Sampai hari ini, masyarakat internasional dan nasional, tidak akan memberikan kesempatan bagi Aceh untuk membuka kembali kedigdayaan peradaban di tepi laut. Karena tidak lagi kekuasaan dan peradaban (hadharah), maka yang tersisa di tepi laut Aceh adalah reusam. Istilah ini berasal dari bahasa Arab yaitu rasm (gambar). Adapun di dalam bahasa Inggris dapat diartikan graphy (grafi). Dengan kata lain, perilaku masyarakat tersebut sudah menjadi tradisi (tradition). Lempengan gambar dan tradisi yang berkembang di tepi laut merupakan warisan dari very abstract system of ideas. Namun, tidak lagi memiliki kekuatan untuk mempengaruhi keluar, melainkan hanya ke dalam masyarakat. Karena tidak memiliki dampak keluar, maka wibawa reusam pun tidak begitu diperhitungkan. Dengan kata lain, aturan-aturan yang muncul di dalam reusam tersebut lebih dilihat sebagai local wisdom. Karena orang Aceh tidak punya akses kekuasaan dan kekuatan keluar, maka mereka belum mampu melihat kekuatan laut Aceh dalam perspektif keluar. Maksudnya, apakah orang di tepi laut, khususnya nelayan atau pengambil kebijakan, mampu memahami laut Aceh dalam konteks geo-politik? Atau, mampukah orang Aceh memahami nilai kepentingan laut mereka dalam perspektif ASEAN Community 2015? Atau, dapatkah orang Aceh berpikir bagaiman nilai-nilai strategis laut Aceh dari perspektif perdagangan internasional. Dari perspektif luar, tepi laut Aceh sudah dimasukkan di dalam lanskap percaturan global. Namun, sekali lagi, apakah masyarakat Aceh memiliki kesadaran mengenai hal tersebut? Tentu saja, masih perlu pendalaman lebih lanjut mengenai respon masyarakat Aceh terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut. Saat kita masih mendiskusikan tepi laut sebagai reusam atau tradisi, orang lain sudah memikirkan jauh ke depan, bagaimana "nasib" Aceh, mulai dari tepi laut, hingga ke Bukit Barisan. Harus diakui bahwa dalam sejarah kolonialisasi, laut memegang memiliki arti yang cukup penting untuk "dikuasai." Pemahaman inilah yang dulu sangat disadari oleh generasi endatu di dalam memainkan politik di Nusantara dan STM (Semenanjung Tanah Melayu). Saat ini, di depan perahu orang Aceh, berlalu kapal-kapal yang cukup besar. Pada saat yang sama, di depan petani Aceh, tanah air orang Aceh mulai dikorek dan dibawa ke laut. Hasil bumi diangkut di depan mata. Saat orang Aceh sibuk menoton TV di warung kopi di pinggir kuala, orang lain sedang sibuk bagaimana mendaur ulang tanah dan air orang Aceh. Karena kesadaran yang muncul hanya ke dalam, maka orang Aceh tidak pernah mau memahami bagaimana pemahaman orang luar Aceh terhadap laut dan tanah Aceh. Jika tanah dan air dapat dikuasai, maka hasil bumi pun tidaklah mundah untuk diangkut. Dahulu, orang Aceh sangat disegani di dalam percaturan perdagangan lada, sekarang hasil bumi dibawa lari di depan mata, tidak pernah dipermasalahkan. *** Pidato Ilmiah Kamaruzzaman Bustamam-Ahmad dalam Peluncuran buku Pembagian Kewenangan Kelola Laut Aceh (Belajar dari Program Pengelolaan Bersama Perikanan di Aceh) oleh Pushal KP Unsyiah. |
Cuaca Buruk Penyeberangan ke Karimunjawa Lumpuh Posted: 22 Jan 2013 03:41 AM PST Cuaca Buruk Penyeberangan ke Karimunjawa Lumpuh Keindahan Pulau Karimunjawja REPUBLIKA.CO.ID, JEPARA -- Cuaca buruk yang masih melanda perairan utara Jawa membuat membuat lalu lintas penyeberangan dari Jepara ke kepulauan Karimunjawa lumpuh.
Dalam dua hari terakhir, pihak Syabandar Jepara telah menghentikan aktivitas pelayaran dari dan ke kepulauan Karimunjawa, melalui Pelabuhan Jepara.
"Karena ketinggian gelombang laut masih di perairan Karimunjawa mencapai 2,5 hingga 3 meter," ungkap Syahbandar Jepara, Dwiyanto yang dikonfirmasi Republika, Selasa (22/1).
Selain pelayaran penyeberangan, imbauan untuk tidak melakukan aktivitas di laut lepas juga ditujukan untuk kapal nelayan. Karena pertimbangan keselamatan.
Ia menjelaskan, penutupan pelayaran penyeberangan dari dan ke Karimunjawa –melalui Jepara—sudah dilakukan sejak Senin (21/1) kemarin.
Terakhir penyeberangan ke Karimunjawa dilayani pada Sabtu (19/1), oleh Kapal Motor (KM) Muria yang kembali bersandar di Jepara Ahad (20/1).
Namun pada hari Senin, gelombang laut masih setinggi 2,5 hingga 3 meter dan dinilai masih membahayakan. Sehingga lalulintas penyeberangan sementara dihentikan.
"Lalulintas penyeberangan akan dibuka kembali sampai dengan kondisi cuaca di perairan jepara dan karimunjawa ini memungkinkan," ungkapnya.
Dwiyanto menambahkan, kondisi cuaca yang cenderung ekstrim ini sudah berlangsung sejak pekan pertama januari lalu. Hal ini dipengaruhi oleh Badai Tropis Nerelle di perairan sebelah barat Australia.
Puncak cuaca buruk ini terjadi pertengahan Januari lalu, di mana ketinggian gelombang mulai mencapai tiga meter.
Hingga saat ini pihak Syahbandar Jepara masih melakukan koordinasi dengan Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim, Semarang.
"Sampai kapan kondisi ini masih akan berlangsung, kami akan mengacu pada informasi yang dikeluarkan BMKG maritim," tambahnya.
|
Per 1 Februari 2013, Pelindo I alihkan jasa kepanduan di Dumai Posted: 22 Jan 2013 03:39 AM PST Per 1 Februari 2013, Pelindo I alihkan jasa kepanduan di Dumai JAKARTA-PT Pelabuhan Indonesia I Cabang Dumai tetap akan mengalihkan pelayanan kepanduan dan tunda atas kapal yang akan keluar masuk pelabuhan di tiga terminal khusus di Pelabuhan Dumai sesuai dengan ketentuan pemerintah per 1 Februari mendatang. Harianja, General Manager PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I Cabang Dumai, mengatakan pihaknya hanya mengacu pada aturan yang ada sesuai dengan SK Kementrian Perhubungan dengan nomor KP 1161 Tahun 2012. "Kami hanya mengembalikan sesuai aturan saja, jadi intinya pelayanan kepanduan itu tidak berhenti, tetap dijalankan tapi dialihkan ke PT Pelabuhan Tiga Bersaudara, bukan Pelindo I lagi," katanya dihubungi dari Jakarta, Selasa (22/1). Namun dia menegaskan Pelindo I masih bisa melayani jasa kepanduan di tiga terminal khusus di Pelabuhan Dumai atas permintaan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) dengan catatan apabila Pelabuhan Tiga Bersaudara sebagai penerima pengalihan itu belum siap. Adapun ketiga terminal tersebut adalah PT Sari Dumai Sejati, PT Pacifik Indo Palm Indonesia, dan PT Terminal Khusus Semen Padang. "Kalau seandainya pada saat 1 Februari mendatang dari Tiga Bersaudara belum siap, atas permintaan dari KSOP kami masih siap melayani, kami hanya mengembalikan aturan saja, tetap jalan pemanduan, jadi tak ada kelumpuhan pelayanan," tegasnya. Badaruzzaman, Ketua Dewan Pengurus Indonesian National Shipowners' Association (INSA) Cabang Dumai, menyayangkan Pelindo I yang tidak lagi melayani jasa kepanduan dan tunda di tiga terminal khusus di Dumai, Riau itu. Pihaknya memperkirakan pelayanan kepanduan dan tunda atas kapal yang akan keluar masuk pelabuhan itu terancam lumpuh menyusul penghentian pelayanan oleh Pelindo I itu. "Pelayanan kapal pada tiga terminal tersebut terancam lumpuh jika kepanduan dan tunda tidak ada," katanya melalui keterangan resminya, Selasa (22/1). Menurut dia, sesuai dengan SK Kementerian Perhubungan, pelayanan kepanduan dan tunda di terminal tersebut akan dilaksanakan oleh Pelabuhan Tiga Bersaudara. "Selama ini, dilayani oleh PT Pelindo I, tapi pelayanan itu akan berakhir akhir Januari ini." Bagi Badaruzzaman, arus kapal di tiga terminal itu terbilang cukup padat karena setiap bulan, rata-rata lebih dari 50 kapal melakukan aktivitas bongkar muat. Jenis kapal itu di antaranya kapal tanker bermuatan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO), kapal pengangkut semen, dan kapal pengangkut bungkil sawit. Soal Tarif Namun mengkhawatirkan pelayanan kepanduan dan tunda akan terhambat setelah Pelindo I menghentikannya mengingat sejauh ini Tiga Bersaudara, perusahaan swasta yang memperoleh SK tersebut, belum membahas soal tarif dengan pengguna jasa. Soal ini Harianja mengatakan jika memang kenyataannya demikian, Pelindo I masih bisa menjalankan layanan kepanduan seperti sebelumnya jika Tiga Bersaudara belum siap. "Sekali lagi kami informasikan layanan tidak berhenti, kalau nanti mereka [Tiga Bersaudara] belum siap maka kami masih bisa," katanya. Baginya tidak ada persaingan bisnis antara Pelabuhan Tiga Bersaudara yang sudah mendapatkan izin dari Kementerian Perhubungan dengan PD Pelabuhan Dumai Bersemai yang bernaung di bawah badan usaha milik daerah (BUMD) Kota Dumai. Pelabuhan Dumai Bersemai telah beroperasi sebagai pengelola pemanduan di pelabuhan sejak 2004 hingga saat ini tetapi belum memiliki izin yang resmi dari pemerintah. |
Kapal Cepat Penyeberangan Jawa-Bali Dirancang Posted: 22 Jan 2013 03:15 AM PST Kapal Cepat Penyeberangan Jawa-Bali Dirancang BANYUWANGI, KOMPAS.com - Kabupaten Banyuwangi di Jawa Timur dan Jembrana di Bali menyepakati adanya penggunaan kapal cepat guna mempermudah akses dari Jawa ke Bali dan sebaliknya. Pengadaan kapal cepat ini akan dimulai tahun ini. Kesepakatan ini dibuat oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan Bupati Jembrana I Putu Artha di kantor pemkab Jembrana, Bali. Saat ini untuk menyeberangi selat Bali, butuh waktu 45-60 menit. Diharapkan dengan adanya kapal cepat, waktu tempuh bisa dipersingkat menjadi 10-15 menit. Menurut Abdullah Azwar Anas, pembangunan kapal cepat ini dinilai penting untuk meningkatkan akses pariwisata, dan memperluas pengembangan industri pendukung. Sebab Banyuwangi diproyeksikan sebagai daerah penyangga industri Bali dan Nusa Tenggara. |
Filipina: Kapal Perang AS Kandas Karena Serbu Paksa Posted: 22 Jan 2013 03:14 AM PST Filipina: Kapal Perang AS Kandas Karena Serbu Paksa Pejabat pemerintah Filipina kemarin (21/1) menyatakan, kapal penyapu ranjau AS kandas di daerah terlarang pelestarian karena menyerbu secara paksa pada pekan lalu. Sebelumnya staf taman maritim negara Filipina sudah mengeluarkan peringatan. Kapal penyapu ranjau AS " Guardian " Kamis lalu kandas di terumbu karang di Tubbataha terus sampai saat ini, sehingga mengakibatkan kerusakan terhada ekologi alam di sekitarnya. Insiden tersebut menimbulkan ketidak-puasan keras masyarakat Filipina, selama beberapa hari ini para warga Manila mengadakan protes di depan Kedutaan Besar AS. AL AS sudah meminta maaf atas insiden itu, pemerintah Filipina meminta ganti rugi terhadap AS. |
Kapal Anugrah Tenggelam di Perairan Banten Posted: 22 Jan 2013 03:14 AM PST Kapal Anugrah Tenggelam di Perairan Banten Metrotvnews.com, Cilegon: Akibat cuaca buruk kapal tongkang yang sedang melintas di Perairan Pulo Merak, Cilegon, Banten tenggelam. Kapal tongkang Anugrah dengan panjang 50 meter, hanya terlihat pada bagian ujungnya dan nyaris tenggelam. Sebelum tenggelam, kapal ini bocor di lambung, setelah diterjang gelombang tinggi disertai angin kencang. Hingga akhirnya kapal mengantam karang dan batu di lokasi proyek. Dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa. Namun, kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah. Hingga saat ini, tim evakuasi kapal masih terus berupaya mengangkat kapal yang seluruh badannya nyaris tenggelam. Nahkoda kapal saat ini masih diperiksa di kantor syahbandar dan otoritas pelabuhan banten video sumber berita |
Kapal Polri Berhasil Kirim Kebutuhan Pokok ke Pulau Sembilan Posted: 22 Jan 2013 03:11 AM PST Kapal Polri Berhasil Kirim Kebutuhan Pokok ke Pulau Sembilan BANJARMASIN, KOMPAS.com - Kapal patroli milik Markas Besar Polri bersama satu kapal milik perusahaan tambang swasta, berhasil membantu pengiriman bahan kebutuhan pokok ke Pulau Sembilan, Kabupaten Kota Baru, Kalimantan Selatan. Kepala Kepolisian Resor Kota Baru Ajun Komisaris Besar Rosyanto Yudha Hermawan, Selasa (22/1), usai mengikuti rapat koordinasi di Banjarmasin, mengatakan, selain mengangkut bahan kebutuhan pokok, kapal juga berhasil mengangkut 84 warga Pulau Sembilan kembali ke kampung halaman. Sebelumnya mereka tertahan di Kota Baru sejak tahun baru. "Sembakonya di atas 20 ton, sedangkan orang yang berhasil diangkut menjadi 84 orang," ujarnya. Menurut Yudha, kapal perintis yang melayani Pulau Sembilan ke Kota Baru diperkirakan baru akan beroperasi 27 Januari mendatang. Sebelumnya persediaan pangan masyarakat di Pulau Sembilan yang berjarak 10 jam perjalanan laut dari Kota Baru, dikabarkan menipis akibat sekitar tiga minggu transportasi ke wilayah setempat terganggu cuaca. Selain itu izin berlayar satu-satunya kapal perintis yang melayani rute itu, tengah dalam proses perpanjangan di tingkat pusat sehingga tidak bisa berlayar. Jumlah penduduk di Pulau Sembilan sendiri mencapai 6.300 orang. |
Bangkai Kapal Ukuran 6 GT Ditemukan di Pantai Cipatujah Posted: 22 Jan 2013 03:09 AM PST Bangkai Kapal Ukuran 6 GT Ditemukan di Pantai Cipatujah TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Nelayan Pantai Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, menemukan kapal berukuran sekitar 6 gross ton (GT) terbalik di Perairan Pantai Selatan Tasikmalaya, tepatnya di wilayah Cimanuk, Cipatujah, Tasikmalaya, Senin sore. "Ya, anggota nelayan kami ada yang menemukan kapal bernama lambung kapal "Rosari" sudah terbalik diduga terbawa arus gelombang laut tinggi," kata Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia cabang Tasikmalaya, Dedi Mulyadi, kepada wartawan, Selasa (22/1/2013) siang. Dedi menambahkan, saat ditemukan, kapal tersebut dalam keadaan kosong. Namun, kapal tersebut dipastikan bukan dari nelayan yang ada di Tasikmalaya. Diduga, kapal berasal dari daerah Pelabuhan Ratu, Sukabumi dan Garut. Pasalnya, kemarin terdapat angin barat bertiup kencang di sekitar Pesisir Selatan Tasikmalaya. Sampai saat ini, kapal terbalik tersebut tengah dipindahkan petugas Satuan Polisi Air Polres Tasikmalaya. Rencananya Polair akan menelusuri asal-usul kapal yang terbalik tersebut. " Iya, kami masih mencoba mengevakuasi kapal terbalik tersebut. Anggota kami masih menelusuri pesisir pantai untuk mencari ABK kapal tersebut," terang Kepala Satuan Polisi Air Polres Tasikmalaya Ajun Komisaris Polisi Komarudin, melalui sambungan telepon, Selasa siang. Saat ditanya apakah kapal terbalik itu milik nelayan asing? Komarudin belum bisa memastikan siapa dan dari mana pemilik kapal tersebut. "Soalnya, dalam kapal itu sudah tidak ada bendera negara asalnya. Jadi kami belum bisa memastikan kapal tersebut," kata Komarudin. |
Wah! Desa Popeye Sungguhan Ada di Malta Posted: 21 Jan 2013 08:29 PM PST Wah! Desa Popeye Sungguhan Ada di Malta Gozo - Ingat film kartun Popeye, pelaut yang doyan bayam? Siapa sangka, ternyata ada Desa Popeye di Pulau Gozo, Malta. Di sana traveler bisa liburan bareng Popeye. Yuk, ke sana! Tingkah lucu dan kisah cinta segitiga antara Popeye, Olive, dan Bluto, tentu sering Anda lihat dalam film kartun 'Popeye the Sailor'. Pada tahun 1929, Elzie Segar membuat tokoh Popeye dalam komik 'Thimble Theatre'. Sampai akhirnya, Robert Alman dan Robert Evans mengembangkannya menjadi sebuah film kartun, yang sampai sekarang punya tempat tersendiri di hati penggemarnya. Bahkan di Pulau Gozo, Malta, terdapat Popeye Village atau Desa Popeye sungguhan. Desa Popeye pun berkembang dan menjadi salah satu atraksi wisata utama di Malta, dikutip dari situs resmi Popeye Village Malta, Senin (21/1/2013). Berbagai kegiatan seru ala Desa Popeye siap mewarnai liburan Anda. Serunya lagi, para tokoh kartun Popeye juga ikut menemani traveler selama berlibur di desa ini. Dengan gaya khasnya, Popeye, si cantik Olive dan Bluto berkeliling dan menyapa semua tamu yang datang berkunjung ke desa mereka. Di destinasi ini juga ada kota mainan Santa yang menyuguhkan berbagai atraksi unik dan menyenangkan. Wisatawan bisa naik perahu, bermain trampolin air, berjemur di dek kapal, bermain di pantai dan mencicipi berbagai makanan sampai wine gratis untuk wisatawan dewasa. Selain itu, ada juga Fun Park mini yang dilengkapi dengan taman kecil dan wahana permainan untuk anak-anak. Wisatawan dewasa maupun anak-anak, semuanya bisa bersenang-senang di desa ini. Desa Popeye adalah tempat ideal untuk berlibur bersama keluarga di Malta. Seluruh wisatawan akan mendapat kesenangannya masing-masing. Utuk petualang cilik mereka bisa bermain di wahana edukatif dan kreatif. Anak-anak juga menemukan dunia dan teman-teman baru. Lain lagi dengan traveler dewasa. Mereka bisa belajar dan menjadi bagian sebagai kru dalam pembuatan film 'Popeye'. Lebih dari sekitar 20 bangunan kayu, dibangun menggunakan batang kayu gelondongan yang diimpor dari Belanda. Untuk melindungi desa dari hantaman ombak, tebing setinggi 75 meter mengelilingi Desa Popeye. Suasana pulau yang cantik dan mirip dengan aslinya, benar-benar membawa traveler masuk ke dalam dunia Popeye. Rumah-rumah kayu dengan cat warna-warni semakin membuat suasana ceria dan seru. |
Rusia Luncurkan Latihan Militer AL Terbesar di Dekat Suriah Posted: 21 Jan 2013 08:24 PM PST Rusia Luncurkan Latihan Militer AL Terbesar di Dekat Suriah WartaNews, Moskow - Rusia telah meluncurkan latihan angkatan laut terbesar dalam beberapa dekade di Laut Hitam dan Mediterania dekat perairan teritorial Suriah di tengah krisis yang sedang berlangsung di negara Arab. Latihan yang diselenggarakan sejalan dengan 2013 rencana pelatihan tempur Angkatan Bersenjata Rusia dan fokus pada interoperabilitas gugus tugas dari beberapa armada saat misi di zona maritim yang jauh," kata pernyataan resmi oleh Menteri Pertahanan Rusia. Manuver akan berlanjut sampai tanggal 29 Januari dan terdiri lebih dari 60 latihan, termasuk misi anti-kapal selam perang, rudal dan praktek menembak artileri. Laut Hitam Rusia, armada Utara dan Baltik, pembom strategis, pesawat taktis, unit pertahanan udara, pasukan terjun payung dan infanteri angkatan laut akan mengambil bagian dalam latihan angkatan laut. Pasukan Tugas memiliki empat pendaratan kapal besar dan berbagai kapal tambahan dalam komposisi mereka yang memungkinkan pasukan Rusia untuk melakukan pendaratan simulasi pantai dan mengawal konvoi misi. Beberapa manuver angkatan laut diharapkan akan dilakukan di bagian timur Mediterania dekat perairan teritorial Suriah mana yang didukung teroris asing telah meningkatkan kampanye mereka terhadap pemerintah Presiden Bashar al-Assad. Rusia telah mengkritik dukungan negara-negara Barat untuk para teroris di negara Arab. Suriah telah mengalami kerusuhan sejak pertengahan Maret 2011. Banyak orang, termasuk sejumlah besar personil militer dan keamanan, telah tewas dalam kekerasan itu. |
Pelaut Prajurit Pangkalan Militer AS di Asia Sering Memperkosa Wanita Posted: 21 Jan 2013 08:12 PM PST Prajurit Pelaut Pangkalan Militer AS di Asia Sering Memperkosa Wanita WartaNews, Tokyo - Polisi Jepang telah menahan seorang pelaut Amerika yang mabuk dan masuk tanpa izin ke rumah seorang wanita di kota pelabuhan Yokosuka, selatan ibukota Tokyo. Manuel Silva, 20, yang melayani kapal kapal induk AS George Washington, masuk ke rumah seorang wanita (72) pada Senin (21/1), meskipun berlaku jam malam. Hal ini muncul hanya seminggu setelah seorang pelaut mabuk ditahan polisi untuk masuk tanpa izin. Silva mengaku ia memasuki rumah karena ia dipanggil oleh seorang perwira polisi. Namun, tetangga mengatakan bahwa seseorang membunyikan bel pintu mereka di tengah malam. Pasukan polisi dikirim ke tempat kejadian setelah menerima panggilan darurat dari para tetangga dan menemukan prajurit mabuk berbaring di rumah wanita tua itu. Militer AS memberlakukan jam malam pada semua prajurit di Jepang setelah dua tentara AS ditangkap atas tuduhan memperkosa seorang wanita di Okinawa Oktober lalu. Serangan seksual yang diduga membuat marah masyarakat Jepang, yang menentang kehadiran pasukan militer AS. Meskipun jam malam, prajurit AS yang ditempatkan di Jepang terus melakukan kesalahan di negara ini. Pada tanggal 28 Desember 2012, seorang Marinir ditangkap karena diduga memasuki sebuah gedung apartemen di Naha, ibukota Okinawa. Pada tanggal 18 November, polisi Jepang menangkap Marinir AS lain untuk masuk tanpa izin di pulau selatan Okinawa. Imoralitas pasukan Amerika telah menimbulkan sentimen anti-AS dan protes di negara Asia. Sekitar 47.000 personil militer AS saat ini ditempatkan di Jepang. |
Pelaut Perancis diselamatkan di Samudra Selatan Posted: 21 Jan 2013 08:06 PM PST Pelaut Perancis diselamatkan di Samudra Selatan Seorang pelaut Perancis yang melakukan pelayaran keliling dunia diselamatkan setelah terombang-ambing di Samudra Selatan selama tiga hari. Alain Delord mengirim sinyal permintaan tolong pada hari Jum'at setelah tiang kapalnya patah diterpa badai, 500 mil laut di lepas Tasmania barat daya. Pria berusia 63 tahun itu, yang berlayar solo keliling dunia, meninggalkan kapalnya yang panjangnya 11 meter dan menuju ke Samudra Selatan dengan perahu kecil. Sebuah kapal pesiar mewah, PV Orion, yang dijadwalkan untuk singgah di Pulau Macquarie sebagai bagian dari ekspedisi Antarktika, melakukan perjalanan 50 jam untuk menolong pelaut Perancis itu. Kapan pesiar itu menemukan Delord sekitar pukul 9:30 malam. Australian Maritime Safety Authority (AMSA) mengkoordinasi operasi penyelamatan itu dan mengatakan, Delord ditemukan dalam keadaan selamat dan tanpa cedera. "Saat ini ia sedang menjalani pemeriksaan medis dan indikasi awalnya, ia dalam keadaan sehat," kata statement AMSA. Video: Orion captain Mike Taylor says Alain Delord is in 'surprisingly good shape'. (Facebook: Orion Expedition Cruises) (ABC News) Kapal itu kini menuju ke Hobart. Delord, yang sudah berlayar selama tujuh bulan, mengalami masalah di sebuah daerah yang terlalu terpencil untuk diselamatkan dengan helikopter. Pada Jum'at malam, sebuah pesawat AMSA menjatuhkan makanan, air dan peralatan komunikasi ke warga Perancis yang terkatung-katung di laut itu. ABC/AFP |
Kapal Motor Tenggelam Pencarian Libatkan Penyelam Posted: 21 Jan 2013 07:55 PM PST Kapal Motor Tenggelam, Pencarian Libatkan Penyelam Situbondo - (22/01/20130 Pada pencaharian hari ke 2 yang berlangsung hari kemarin, tim SAR gabungan menerjunkan para nelayan ke lokasi tenggelamnya 2 kapal motor, untuk mencari 9 nelayan yang masih hilang. Para penyelam, menyisir permukaan laut untuk mencari kemungkinan para korban mengapung di sekitar titiknya tenggelamnya kapal di perairan Situbondo, Jawa Timur. Para penyelam bahkan menjangkau dasar laut sedalam 80 meter dan hanya menemukan jaring kapal naas tersebut. Dan para penyelam, tidak bisa leluasa bergerak lebih dalam lagi, karena penjangnya selang tabung kompressor terbatas. Upaya pencaharian akan diupayakan dilanjutkan hari Selasa ini, karena 9 nelayan masih belum ditemukan. |
Ramon Y Tungka Rasakan Ruang Kelas Ekonomi Bak Kapal Pesiar Posted: 21 Jan 2013 07:51 PM PST Ramon Y Tungka Rasakan Ruang Kelas Ekonomi Bak Kapal Pesiar Ramon Y Tungka, pemandu acara 100 Hari Keliling Indonesia diantar oleh sang kekasih, Qory Sandioriva untuk memulai perjalanannya menuju Lampung dengan berangkat dari Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (13/1/2013). Acara baru dari Kompas TV ini akan menceritakan tentang petualangan Ramon Y Tungka dalam mengelilingi Indonesia selama 100 hari. TRIBUNNEWS.COM - Minggu 13 Januari 2013 tak akan terlupakan bagi tim 100 Hari Keliling Indoesia Kompas TV. Dalam kelabunya langit Jakarta, rintik gerimis, dan heboh isu akan terjadi banjir besar, Ramon Y Tungka pemandu program bersiap meninggalkan kota ini bersama tim Kompas Tv. Bagaimana kisahnya? Yuk ikuti penuturan Ramon Y Tungka berikut ini. Ramon pergi bukan sehari, seminggu atau 30 hari, tapi 100 hari. Perjalanan sekaligus tantangan untuk berkeliling Indonesia dalam waktu 100 hari dengan kendaraan umum melalui jalur darat, sungai dan laut. Kompas tv memang biangnya kalau soal petualangan tidak biasa seperti ini. Bersama tim dari Kompas tv perjalanan darat menuju pelabuhan Merak dimulai dari Stasiun Tanah Abang. Kami memilih kereta api karena kondisi jalur darat arah merak masih belum lancar. Bus-bus jurusan Merak atau Lampung masih belum terlalu yakin bisa melewati jalur tersebut. Kereta api Kalimaya yang akan membawa kami menuju Merak terlambat berangkat. Kereta yang dijadwalkan berangkat pada pukul 9.35 WIB, ternyata baru berangkat pukul 10.30 WIB. Walau agak khawatir dengan mepetnya jadwal penyeberangan, dalam hati saya juga merasa senang. Karena saya nambah waktu untuk perpisahan dengan keluarga saya yang ikut mengantar ke stasiun. Perjalanan dengan kereta sangat menyenang dan lancar. Pemandangannya beragam, dari rumah kumuh di sepanjang rel Jakarta sampai sawah dan lembah di Banten. Ini adalah pertama kalinya saya berkereta api ke Merak. Sampai di Merak perjalanan dilanjutkan dengan menumpangkapal feri. Karena lokasi membeli tiket agak jauh dengan stasiun dan kami belum pernah menempuh cara ini maka kami sempat kesasar. Bukannya mengarah ke lokasi loket kami justru menjauhinya. Walhasil kami harus berlari-lari berbalik arah. Sempat agak panik karena kami mendapat informasi kapal akan berangkat setengah jam lagi. Akhirnya kami bisa naik ke kapal, dan girang bukan kepalang karena ngos-ngosan yang kami rasakan terbalas setimpal. Bahkan ruangan kelas ekonomi pilihan kami terasa seperti ruang di kapal pesiar. Berlebihan ya..hahahahah Nah, saran saya kalau berniat menggunakan jalur yang sama dengan saya, pastikan dulu dimana letak loketnya dan dimana dermaganya. Begitu juga dengan jadwal keberangkatan kapal. Walau belakangan kondisi cuaca memburuk, bahkan beberapa hari lalu penyeberangan sempat di hentikan, tidak dengan hari ini. Kapal kami mengarungi samudera dengan lancer. Hujan yang mengguyur sesekali atau gelombang yang kadang menandak tidak terlalu mempengaruhi penyeberangan kami. Saya tiba di Bakauheni pada pukul 18.00 WIB. Setelah makan dan sholat, saya melanjutkan perjalanan ke Bandar Lampung dengan bus umum. Sampaidi Terminal Rajabasa pukul 10 malam. Terus saya lanjut dengan naik ojek untuk mencari penginapan. Dapat di jalan Raden Intan dengan harga Rp 200 ribu permalam. Lumayan banget. Nah sekarang saya mau mengkalkulasi pengeluaran saya selama perjalanan ini. Untuk kereta api dari Tanah Abang-Merak adalah sebesar Rp 30.000 per orang, tiket kapal feri Merak-Bakauheni kelas ekonomi sebesar Rp 11.000, bus umum dari Bakauheni-Rajabasa sebesar Rp 25.000, dan ojek sebesar Rp 15.000. ??Berarti, saya hanya menghabiskan uang sebesar Rp 81.000 untuk transportasi dari Tanah Abang, Jakarta ke sebuah hotel melati di Bandar Lampung dan memakan waktu kurang lebih 12 jam perjalanan. |
Sewa Kapal Tongkang Macet Lapor Polisi Posted: 21 Jan 2013 07:48 PM PST Sewa Kapal Tongkang Macet Lapor Polisi TRIBUNNEWS.COM PALEMBANG-Lantaran merasa ditipu rekan bisnisnya dalam perjanjian sewa kapal tongkang, Asli (47), melapor ke petugas SPKT Polresta Palembang, Senin (21/1/2013). Asli mengaku ditipu dan mendeirta kerugian ratusan juta. Berdasarkan laporan dengan nomor LP/B-178/1/2013/SUMSEL/RESTA, Asli melapor terlapor Sus (46). Bermula pada Juni 2012 lalu, Asli dan Sus melakukan perjaian dan Sus untuk menyewa kapal tongkang Asli dengan sewa Rp68 juta perbulan. Namun ketika Asli menagih setoran sewa kapal, terlapor Sus terus menghilang dan menghindar. Terhitung selama empat bulan, terlapor Sus belum membayar uang sewa kapal tongkangnya. |
Kapal Malaysia Kandas di Bintan Posted: 21 Jan 2013 07:16 PM PST Kapal Malaysia Kandas di Bintan BATAM, KOMPAS.com- Satu kapal nelayan Malaysia kandas di pesisir Bintan, Kepulauan Riau. Belum diketahui kondisi awak kapal karena kapal kosong saat diperiksa nelayan Desa Malang Rapat, Bintan. Kepala Polres Bintan Ajun Komisaris Besar Octo Budhi Prasetyo mengatakan, kapal kandas di perairan Karang Beting pada Minggu (20/1/2013) siang. Hingga Senin (21/1/2013), kapal masih di lokasi. "Hanya terlihat sebagian haluan," ujar Octo ketika dihubungi dari Batam, Kepulauan Riau. Hingga saat ini, belum diketahui penyebab kapal kandas dan jumlah korban karena kapal dalam keadaan kosong saat diperiksa nelayan Malang Rapat. "Tidak ada awak kapal dan barang," tuturnya. Polres Bintan sudah berkoordinasi dengan TNI AL dan Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla) untuk penanganan insiden tersebut. Selain itu, polisi kembali mengingatkan nelayan untuk berhati-hati saat melaut. "Seperti diperingatkan BadanMeteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), perairan Bintan termasuk berpotensi terjadi ombak tinggi dan angin kencang," ujarnya. |
Angkutan Laut Rawan Celaka Posted: 21 Jan 2013 07:12 PM PST Angkutan Laut Rawan Celaka AMBON, KOMPAS - Sepanjang empat hari terakhir, kecelakaan laut terjadi di tiga perairan berbeda. Secara umum, rentetan kecelakaan tersebut disebabkan cuaca ekstrem berupa gelombang tinggi yang mencapai 4 meter. Namun, minimnya moda transportasi laut ikut jadi pemicu. Hingga Kamis (26/7), 5 dari 24 penumpang perahu motor yang tenggelam di perairan Maluku Utara, Senin lalu, masih dicari. Kecelakaan laut di Maluku Utara melengkapi dua kejadian lainnya di Tanah Air, yang sama-sama dipicu cuaca buruk. Khusus di perairan Kepulauan Sula, Maluku Utara, Senin lalu, tim search and rescue (SAR) masih terus mencari lima penumpang yang hilang. Adapun 19 penumpang lainnya selamat. Kejadian lain, Rabu malam, sebuah longboat (kole-kole) tenggelam di perairan Pulau Saponda Darat, Sulawesi Tenggara. Perahu tradisional bermuatan 24 orang tersebut karam dihantam ombak setinggi 4 meter. Semua penumpang selamat. Terakhir, Kamis, kapal yang membawa 60 imigran asal Irak terdampar di Pulau Guwa-Guwa, Kecamatan Ra'as, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Semua penumpang yang diduga berlayar menuju Australia itu juga selamat. Namun, petugas kesulitan mengevakuasi mereka di tengah amukan gelombang setinggi 3 meter. Kelebihan muatan Menurut Kepala Kantor SAR Ternate Amirudin, tenggelamnya perahu motor di wilayah Kecamatan Taliabu Barat, Kabupaten Kepulauan Sula, tak hanya karena cuaca ekstrem. Diduga kuat perahu tenggelam karena kelebihan muatan. Perahu berjenis longboat yang tenggelam itu seharusnya maksimal ditumpangi 17 orang, kenyataannya mencapai 24 orang. Kejadian kecelakaan laut saat musim angin timur di Kepulauan Maluku (Maluku dan Maluku Utara), yang berlangsung sejak Mei lalu bukan baru kali ini. Pada 17 Juni 2012, Kapal Motor (KM) Putri Ayu tenggelam di perairan sebelah barat Pulau Seram dan menewaskan lebih dari 20 orang. Kepala Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Ambon Sulimin mengingatkan, musim angin timur yang berdampak pada cuaca ekstrem, seperti hujan deras dan gelombang laut yang tinggi, diperkirakan masih akan terjadi hingga Agustus. Pemilik, nakhoda, dan pengguna jasa transportasi laut diingatkan agar tidak memaksakan diri naik kapal jika cuaca buruk. Angkutan Lebaran Transportasi laut, termasuk di Kepulauan Maluku, yang bertumpu pada pelayaran rakyat berpotensi terganggu cuaca ekstrem menjelang dan hingga pasca-Lebaran. Kapal milik PT Pelni yang tergolong tangguh ternyata juga tak bisa sepenuhnya diandalkan mengingat terbatasnya jumlah kapal. Kepala Dinas Perhubungan Maluku Ujir Halid mengatakan, dengan kondisi cuaca seperti itu, besar kemungkinan arus mudik ataupun balik penumpang dengan transportasi laut terhambat. Terdapat sembilan kapal perintis dan 19 feri yang beroperasi di perairan Maluku. Kapal pelayaran rakyat (pelra) yang berlayar dari Pelabuhan Slamet Riyadi, Ambon, berjumlah 16 kapal. Kapal pelra memiliki bobot mati di bawah 140 ton, sedangkan feri dan kapal perintis berbobot mati di bawah 1.000 ton. Ujir melanjutkan, kapal yang bisa berlayar saat cuaca ekstrem hanya kapal milik PT Pelni. Hal ini karena ukuran kapal lebih besar, lebih dari 10.000 ton. Ada delapan kapal Pelni yang jalur pelayarannya melintasi Maluku. Masalahnya, tidak semua kapal Pelni itu singgah di setiap pelabuhan yang ada di Maluku. Selain itu, frekuensi singgah kapal Pelni juga butuh waktu satu sampai dua minggu. "Karena itu, kapal rakyat, feri, dan kapal perintis masih menjadi tumpuan warga saat Lebaran," kata Ujir. Kepala PT Pelni Cabang Ambon Didik Dwi Prasetyo menjelaskan, dari delapan kapal Pelni itu, dua yang berlayar di pulau- pulau di Maluku. Enam kapal lainnya hanya transit di Maluku. Kedua kapal yang berlayar khusus di Maluku adalah KM Pangrango (bobot mati 2.600 ton) dan Sabuk Nusantara 31 (bobot mati 1.200 ton). Pelayaran kapal ini pun bergantung pada cuaca karena ukurannya lebih kecil daripada enam kapal lainnya. Jika tinggi ombak diperkirakan lebih dari 3 meter, kedua kapal ini sulit berlayar. Imigran gelap Terkait terdamparnya 60 imigran asal Irak di Sumenep, Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) III Jawa Timur Sutrisno mengatakan, para imigran itu diduga sedang berlayar menuju Australia menggunakan kapal nelayan. "Kami mendapat laporan, kapal mereka mati mesin sejak tiga hari lalu, yakni Minggu (22/7)," katanya. Kejadian terdamparnya imigran di perairan Jawa Timur bukan yang pertama. Pada akhir 2011, KM Barokah tenggelam di perairan Trenggalek saat mengangkut 215 imigran dalam pelayaran menuju Australia. Dari jumlah itu, hanya 49 korban yang selamat dan selebihnya tewas. Menurut Sutrisno, sejak Rabu malam, Basarnas mendapatkan kabar bahwa kapal itu berada di perairan Pulau Ra'as, di timur Pulau Madura. Pada Kamis pukul 05.00, Basarnas menemukan kapal itu terdampar di Pulau Guwa-Guwa di sebelah timur Pulau Ra'as. Perjalanan kapal dari Surabaya sampai ke Pulau Guwa- Guwa bisa mencapai 11 jam. Sebenarnya, pada Rabu malam tim evakuasi mencoba menyisir beberapa titik, seperti di perairan Pulau Sapudi, Pulau Ra'as, dan Pulau Gili Genting. Namun, perjalanan tidak dapat diteruskan ke arah Pulau Guwa-Guwa karena cuaca memburuk. Selanjutnya, Kamis pagi, Basarnas langsung mencoba untuk mengevakuasi menggunakan kapal. Namun, tim evakuasi kembali lagi ke Pelabuhan Kalianget, Sumenep, karena gelombang tinggi dan membahayakan. Basarnas, dibantu TNI Angkatan Laut, mengerahkan KRI Tongkol-813 dari Komando Armada Kawasan Timur di Surabaya. |
Prosedur Keselamatan dan Cuaca Diabaikan Posted: 21 Jan 2013 07:10 PM PST Prosedur Keselamatan dan Cuaca Diabaikan KENDARI, KOMPAS - Kecelakaan laut yang sering terjadi di perairan Nusantara, antara lain, disebabkan pengabaian terhadap prosedur keselamatan berlayar dan cuaca. Untuk mengatasi hal itu, perlu pengawasan ketat dari syahbandar. Menyambut arus mudik dan balik Lebaran, setiap moda angkutan laut harus dilengkapi alat keselamatan memadai. Demikian pandangan Kepala Kantor Search and Rescue (SAR) Kendari, Sulawesi Tenggara, Jafar Henaulu, Juru Bicara Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan, dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Utara Arif Armaiyn, secara terpisah, Jumat (27/7). Sementara itu, kemarin, 2 dari 27 penumpang perahu motor (bukan 24 orang seperti diberitakan sebelumnya) yang tenggelam di perairan Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, ditemukan tewas. Tim SAR bersama nelayan masih mencari enam penumpang yang tenggelam. Adapun 19 penumpang lainnya ditemukan selamat. Perahu motor itu tenggelam hari Senin lalu dalam pelayaran dari Desa Kramat ke Ledi di Pulau Taliabu, Maluku Utara. Kepala BPBD Kabupaten Kepulauan Sula Idham Ruray mengatakan, upaya pencarian terhalang oleh ombak laut setinggi 3 meter. Dua faktor Jafar Henaulu menegaskan, khusus di perairan Sulawesi Tenggara, sepanjang 2012 terjadi sedikitnya tujuh kecelakaan di laut. Penyebabnya hanya dua faktor, yaitu kesalahan manusia dan cuaca buruk. Contohnya, dalam kecelakaan laut terakhir yang menimpa sebuah longboat (perahu motor kayu) di Pulau Saponda Darat pada 25 Juli, pengabaian prosedur keselamatan terlihat nyata. Jafar menyatakan, longboat dengan panjang 5 meter itu seharusnya hanya diisi maksimal tiga penumpang, tetapi kenyataannya diisi sampai tujuh penumpang. Bambang S Ervan menambahkan, ujung tombak dari keselamatan angkutan laut adalah pengawasan dari syahbandar. "Ada sekitar 400 syahbandar di seluruh Indonesia. Mereka bertugas mengawasi keselamatan angkutan laut. Pengelola angkutan laut diminta untuk mematuhi arahan dari syahbandar," katanya. Secara terpisah, Wakil Ketua Umum Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Bambang Harjo menekankan pentingnya seleksi perizinan dari instansi terkait. Apabila perizinan tidak selektif, keselamatan penumpang pelayaran sulit dijamin. Menurut Bambang Harjo, umumnya kecelakaan di laut dipicu oleh kesalahan manusia. "Para juru mudi kebanyakan hanya mengerti bagaimana cara mengendalikan arah kapal, tetapi tidak paham soal konstruksi dan stabilitas kapal. Kerap ada kesulitan mengendalikan kapal apabila terjadi gelombang tinggi atau cuaca buruk," ujarnya. Bambang Harjo menyebutkan, angkutan laut di Indonesia per tahun mengangkut 20 juta penumpang. Adapun angkutan penyeberangan mengangkut 150 juta orang per tahun. Angkutan laut membawa 1,5 miliar ton barang per tahun dengan tingkat keselamatan yang terjaga. Kepala BPBD Maluku Utara Arif Armaiyn mengakui minimnya alat keselamatan pada perahu-perahu yang biasa mengantarkan penumpang di wilayahnya. "Kesadaran pemilik perahu masih kurang meski kami sudah berulang-ulang menyosialisasikan pentingnya alat itu," ujarnya. Dia berjanji akan segera mengadakan rapat dengan Dinas Perhubungan Maluku Utara untuk membahas kewajiban alat- alat keselamatan pada perahu yang biasa mengangkut penumpang, terutama karena saat ini menjelang Lebaran. "Mobilitas warga saat arus mudik dan balik pasti meningkat. Untuk menjamin keselamatan mereka, setiap perahu harus dilengkapi alat keselamatan," lanjutnya. Menurut Arif, laporan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika juga harus menjadi acuan diberangkatkannya atau tidak perahu/kapal. "Jika cuaca tidak memungkinkan, nakhoda harus berani membatalkan pelayaran. Penumpang pun jangan memaksa kapal untuk berangkat," katanya. Imigran gelap Sementara itu, 58 imigran gelap asal Irak dan Iran yang terdampar di Pulau Guwa-Guwa, Kecamatan Raas, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, diduga diantar oleh empat awak kapal berkewarganegaraan Indonesia. "Hasil pemeriksaan awak kapal menunjukkan saat itu mereka berlayar dari Surabaya menuju Bali," kata Kepala Bagian Operasi Kepolisian Resor Sumenep Komisaris Edi Purwanto. Kepala Badan SAR Nasional III Jawa Timur Sutrisno mengatakan, mesin kapal yang mereka tumpangi mati sehingga mereka terombang-ambing di laut selama tiga hari. Para imigran tersebut berjumlah 58 orang (bukan 60 seperti diberitakan Kompas Jumat, 27/7/2012). Mereka terdiri dari 33 warga negara Iran dan 25 warga negara Irak. Semua imigran dalam kondisi selamat. |
Kontraktor Kapal Subsidi Diancam Posted: 21 Jan 2013 07:08 PM PST Kontraktor Kapal Subsidi Diancam INILAH.COM, Ranai - Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Natuna, Wan Siswandi mengancam akan mencabut kontrak apabila dalam waktu dua bulan kontraktor pengelola trayek kapal subsidi pemerintah tidak melengkapi kekurangan dalam kapal Kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (21/1/2013) Siswandi mengatakan, pada kapal yang disubsidi pemerintah pada 8 Januari lalu masih terdapat beberapa kekurangan khususnya yang berkenaan dengan kelengkapan pelayanan bagi para penumpang. "Ya betul, memang ada beberapa kekurangan di sana, seperti makanan, air bersih, tempat tidur dan sejenisnya. Namun untuk diketahui secara administrasi kapal tersebut dinyatakan lengkap sebab hal itu menjadi salah satu syarat bisa menang dalam proses pelelangan," katanya. Terkait kekurangan tersebut kata Siswandi, pemerintah telah mengambil langkah nyata dalam melakukan kontrol terhadap keberadaan dan kinerja pelayanan pada kapal. Pihanya telah mengecek kapal baik trayek Ranai-Pontianak maupun Ranai-Tanjung Pinang. Kapal tersebut sudah dinyatakan layak sebab terbukti kontraktor berhasil memenangkan lelang yang diadakan melalui LPSE, jika kontraktor ini yang menang maka dialah yang dinyatakan paling lengkap, dan layak, sesuai dengan data yang tertera pada data LPSE. Siswandi mengatakan, hingga saat ini pemerintah belum mengeluarkan dana satu rupiah pun untuk kontraktor subsidi kapal tersebut. Sebab pembayarannya akan dilakukan sesuai trayek, yakni saat kapal itu tiba di Ranai, jika belum balik maka pihaknya belum bisa bayar, karena hal itu sesuai kesepakatan," tegasnya. Untuk satu trayek kata Siswandi, pihaknya membayar kepada pihak ketiga sebesar Rp100 miliar untuk masing-masing kapal. |
Jokowi mabuk saat naik kapal cepat untuk meninjau Waduk Pluit Posted: 21 Jan 2013 07:06 PM PST Jokowi mabuk saat naik kapal cepat untuk meninjau Waduk Pluit maklum bukan pelaut, kalo pelaut mah sudah biasa mabuk laut apalagi mabuk darat atau sungai ya? Walaupun Jakarta tidak turun hujan, namun kawasan Pluit Jakarta Utara hingga saat ini masih terendam. Pasalnya empat pompa air dari tujuh yang tersedia di Stasiun Waduk Pluit tidak berfungsi untuk memindahkan atau menyedot air dari darat untuk dibuang ke laut. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memilih jalur laut melalui Pelabuhan Tanjung Priok untuk menuju dan melihat Waduk Pluit tersebut. Dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju Waduk Pluit tidaklah mudah. Butuh waktu lebih dari satu jam untuk sampai di sana. Jokowi biasa disapa menggunakan kapal cepat milik Pelni. Jokowi yang terbiasa mengenakan baju lengan panjang warna putih itu berangkat dari Tanjung Priok pukul 16.15 WIB dan sampai Waduk Pluit pukul 17.30 WIB. Di dalam perjalanan itu, Jokowi tampak maju mundur. Kadang ke bagian depan kapal dan terkadang ke belakang kapal. Tidak jarang pula, Jokowi berpegangan pada besi pegangan atas kapal dan menundukkan kepala. Ombak laut yang dilalui kapal memang tidak tenang. Sehingga membuat goncangan terhadap badan kapal. Kadang goncang ke kanan dan kadang goncang ke kiri. Bahkan terkadang kapal goyang ke depan dan goyang ke belakang. Perjalanan satu jam di atas kapal itu membuat penumpang mabuk laut. Tidak hanya sejumlah wartawan, Jokowi pun tampak kelihatan keliyengan atau mabuk (agak pusing). Mantan Wali Kota Solo ini memang memiliki kebiasaan ke mana pun dirinya pergi, selalu membawa minyak kayu putih. Jokowi pun mengeluarkan resep andalannya yaitu minyak kayu putih. Jokowi memilih banyak berdiri daripada duduk di bangku kapal cepat tersebut. Sambil melepaskan pegangan, Jokowi pun mengoleskan minyak kayu putih ke bagian tubuhnya. Usapan pertama di bagian leher kanan dan kiri. Kemudian bagian jidad dan hidung. Jokowi tampak kelihatan pucat dan tidak jarang menundukkan kepala. Kapal terus melaju menyusuri pesisir laut dan melewati Pantai Mutiara. "Gak mabuk, emang selalu bawa minyak kayu putih," kilah Jokowi di atas kapal. Tepat pukul 17.30 WIB, kapal menepi tepat di dekat Stasiun Waduk Pluit, Jalan Muara Baru Ujung Pluit, Jakarta Utara. Jokowi turun dan langsung melihat dalam stasiun waduk. Jokowi yang didampingi Wali Kota Jakarta Utara Bambang Sugiyono dan Camat Penjaringan Rusdi menemui penjaga Stasiun Waduk Pluit, Joko. Beberapa hal ditanyakan Jokowi kepada Joko. Salah satunya adalah tentang keberadaan pompa-pompa yang ada di stasiun waduk tersebut. "Ada 4 pompa terendam dan mati sehingga tidak bisa menyedot air dari darat untuk dibuang ke laut," kata penjaga Waduk Pluit. Menurut Joko, dalam stasiun tersebut terdapat sebanyak 7 pompa air. Joko mengaku bahwa dirinya telah menjaga Waduk Pluit Itu sejak tahun 1980. "Total ada 7 pompa," terangnya. |
Long Boat Terbalik, Guru dan Bocah 5 Tahun Selamat Posted: 21 Jan 2013 06:59 PM PST Long Boat Terbalik, Guru dan Bocah 5 Tahun Selamat Timika: Nasib nahas menimpa tujuh warga Distrik Agimuga, di Kali Waa Distrik Mimika Timur Jauh, Kabupaten Mimika, saat perahu kayu ( long boat) yang mereka tumpangi terbalik di wilayah Tanggul Timur pada Kamis (17/1). Tujuh warga tersebut terdiri dari 6 orang dewasa dan seorang bocah berumur lima tahun. Dua korban di antaranya merupakan guru di SD Yayasan Pendidikan Persekolahan Khatolik (YPPK) Belaklakme Distrik Agimuga. Tujuh korban tersebut adalah Kristina Kemong (guru), Ponsianus Hunganwarin (guru), Ratna Adrian (guru), Vincen Tsoime (motoris), Jimi Kalanangame, Andris Adrian, Yabes Hunganwarin (bocah 5 tahun). Menurut penuturan para korban saat ditemui di kediaman Kepala Sekolah SD YPPK Balakmakme Distrik Agimuga Albertus Tsoime di Kota Timika, Jumat (18/1), mereka berangkat dari Pelabuhan Pomako dengan menggunakan long boat milik SD YPPK Balaklakme pada Kamis pagi sekitar pukul 09.00 WIT. Saat berada di areal Tanggul Timur sekitar pukul 11.30 WIT, long boat mereka terbalik akibat derasnya arus dan dangkalnya kali. "Saya tabrak pasir, lalu saya buang kiri terus kanan balik kiri lagi. Langsung kami terbalik. Itu karena derasnya aliran kali dan kali dangkal," ungkap Vincen, 30. Para korban lainnya juga menuturkan, saat musibah terbaliknya long boat, mereka harus berusaha menyelamatkan diri serta mencoba menyelamatkan barang barang yang mereka bawa seperti uang, beras, mie instan, bahan bakar, laptop, printer, dan sejumlah perlengkapan sekolah lainnya. "Kami berusaha menyelamatkan barang-barang yang kami bawa. Tapi karena pasir kali lembek, akhirnya sebagian barang tenggelam," kata kristina. Sesampainya para korban di daratan, mereka harus kembali untuk membalikkan perahu long boat. Setelah empat jam, mereka pun berhasil memperbaiki dan selanjutnya memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan menuju Distrik Agimuga, melainkan kembali ke Timika. Sekitar pukul 18.00 WIT, mereka akhirnya tiba di Pelabuhan Pomako dan kembali ke rumah Albertus Tsoime. Kejadian ini tidak di laporkan para korban ke pihak kepolisian dan pihak pelabuhan, lantaran para penumpang semuanya selamat. |
KKP Bakal Evaluasi Spesifikasi Teknis Kapal Inka Mina Posted: 21 Jan 2013 06:56 PM PST KKP Bakal Evaluasi Spesifikasi Teknis Kapal Inka Mina Metrotvnews.com, Jakarta: Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bakal melakukan evaluasi terhadap spesifikasi teknis kapal Inka Mina. Pasalnya, kapal Inka Mina banyak yang mengalami kerusakan. "Kami akan melakukan evaluasi spesifikasi teknis," kata Menteri KKP Sharif C Sutardjo dalam Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (21/1). Dalam kesempatan tersebut, Komisi IV DPR RI meminta KKP untuk segera melakukan evaluasi terhadap spesifikasi teknis kapal penangkap ikan 30 GT. "Kami tidak menggugat program tapi spesifikasi teknis yang kurang. Jadi, untuk program kapal Inka Mina 2013 harus mengacu pada standar evaluasi itu," kata Ketua Komisi IV DPR RI Romahurmuziy seusai rapat kerja tersebut. Komisi IV DPR RI menyontohkan, Kapal Inka Mina yang rusak tersebut seperti Kapal Inka Mina 57 di Sumatera Utara yang mengalami kerusakan pada bagian mesin pemompaan BBM April 2012 lalu, empat kapal inka mina rusak dihantam gelombang di Cilacap, dan kapal Inka Mina 328 Lampung yang mati di tengah laut. Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP Heriyanto Marwoto menuturkan, evaluasi akan dilakukan dan program bantuan kapal ini juga akan dilakukan. Namun, menurut Marwoto, seyogianya program bantuan ini ditunda menunggu hasil evaluasi keluar. "Daripada penyerapan rendah lebih baik ditunda," kata Marwoto. Marwoto menuturkan, untuk tahun ini, pihaknya menargetkan pemberian 125 kapal dengan total anggaran Rp 187,5 miliar. Bantuan Kapal Inka Mina yang dilakukan KKP merupakan implementasi dari Instruksi Presiden Nomor 01 Tahun 2012 tentang Percepatan Pembangunan Nasional melalui Restrukturisasi Armada Penangkapan Ikan dari ukuran kecil menjadi ukuran menengah besar agar dapat beroperasi ke laut lepas lebih dari 12 mil. Semua kapal berbahan Fiberglass Reinforcement Plastic (FRP) agar efektif dan efisien dalam beroperasi di laut. Tiap kapal dilengkapi mesin utama berukuran 170 PK, generator set 20 KVA, alat tangkap yang ditentukan sesuai kebutuhan, fish finder, Geography Position System (GPS), serta radio band CB untuk mengirim informasi. Bahkan, kapal juga dapat memberikan informasi dari laut ketika melihat kapal asing ilegal menangkap ikan di perairan Indonesia. Program bantuan kapal Inka Mina ditargetkan sebanyak 1.000 kapal pada tahun 2010-2014. Total anggaran untuk pengadaan kapal itu sebanyak Rp 1,5 triliun. Hingga tahun 2012 sudah terealisasi sebanyak 521 unit. |
Prospek Industri Pelayaran Domestik Masih Menarik Posted: 21 Jan 2013 06:36 PM PST Prospek Industri Pelayaran Domestik Masih Menarik Jakarta - Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai, prospek industri pelayaran domestik masih positif dalam jangka panjang. Direktur Utama BEI Ito Warsito menuturkan, industri pelayaran menjadi salah satu lini bisnis yang masih terus berkembang di Indonesia. Letak geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan, membuat peran industri pelayaran dalam jasa transportasi tetap dibutuhkan. "Selain itu, hingga kini belum ada sarana transportasi lain yang dapat mengangkut barang dalam jumlah besar,"katanya saat ditemui wartawan di gedung BEI, Rabu (9/1/2013). Menurut Ito, faktor penunjang keberadaan industri pelayaran juga didukung dari penemuan ladang-ladang minyak baru di laut, yang otomatis membutuhkan transportasi laut dan pengangkuran jasa transportasi. Adapun kebutuhan tersebut hanya bisa dipenuhi oleh industri pelayaran. "Oleh karena itu, sebenarnya industri ini prospektif, tinggal masalah manajemen dari masing-masing emiten saja," katanya. Ito mengakui, ada beberapa emiten pelayaran yang tersangkut masalah karena jumlah utang yang terlalu besar. Namun, ia menilai, masalah utang ini merupakan imbas krisis 2008. Beberapa emiten pelayaran yang terganjal utang adalah PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA), PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk (APOL) dan PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS). Per September 2012, total utang BLTA mencapai US$2,07 miliar, sedangkan total ekuitas perseroan mencapai Rp982,38 juta. Ini berarti, rasio utang terhadap modal (debt to equity ratio/DER) mencapai 2,1 kali. Sementara itu PT Pelayaran Arpeni Pratama Tbk ( APOL), per September 2012 total liabilitas perseroan mencapai Rp5,97 triliun, dengan total ekuitasnya mengalami defisiensi modal menjadi minus Rp1,98 triliun. Adapun HITS, total liabilitasnya mencapai Rp2,45 triliun dan total ekuitasnya sebesar Rp326,76 miliar. Satu lagi emiten sub sektor transportasi pelayaran yang mencatatkan sahamnya di BEI hari ini adalah PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (BBRM). Berdasarkan laporan keuangan Juni 2012 yang dipakai untuk penyelenggaraan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO), total aset BBRM adalah US$134,27 juta dengan rincian total liabilitas US$107,15 juta dan total ekuitas US$27,12 juta |
Jumlah Kapal APOL Turun Jadi 70 Buah Posted: 21 Jan 2013 06:34 PM PST Jumlah Kapal APOL Turun Jadi 70 Buah INILAH.COM, Jakarta - Saat ini PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk (APOL) telah memiliki 70 kapal dari Mei 2012 lalu sekitar 74 kapal. "Saat ini kami memiliki kapal sekitar 70 kapal," tutur Direktur Operasional PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk, Lars Gruenitz saat ditemui di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (21/1/2013). Lars menambahkan, pihaknya optimistis dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2013. Hal itu diharapkan dapat menunjang kinerja perseroan pada tahun 2013. Selain itu, perseroan juga akan menambah kontrak baru khususnya dari sektor batu bara. "Kami memiliki klien dengan kontrak jangka panjang. Kami juga akan mendapatkan kontrak baru dari sektor batu bara," tutur Lars. Adapun kerja sama dengan Microsoft, Lars menuturkan, hal itu dapat membuat perusahaan lebih produktif, efisien, dan efektif dalam menjalankan usaha.. Sehingga di setiap cabang tidak ada kepala Teknologi Informasi. Sebelumnya perseroan telah menyelesaikan penjualan kapal berbendera Panama. Kapal bernama MV Ocean Eerngy ini miliki Rosxaceae Maritime Overseas S.A. Arpeni memiliki kapal tersebut lewat anak usahanya Mega Pasific ocean Line Corporation.
|
Belum ada tanggapan untuk "Berita Kapal"
Post a Comment